![]() |
Kota banjarbaru 2 bulan yang lalu |
Assalamu'alaikum..
Dua bulan yang lalu beginilah keadaan kami sehari-hari. Tidak ada lagi bayi-bayi di jemur dipagi hari, tidak ada anak-anak bermain di lapangan komplek, pun tidak ada jendela-jendela yang di buka untuk mengijinkan udara pagi masuk.
Alhamdulillah.. oktober keadaan mulai membaik, hadirlah hujan-hujan meski sesaat dan hanya hujan buatan. Tidak banyak berubah tapi asap mulai menipis. Sangat kami syukuri.
Hadirlah november.. yes november rain. Yess.. alhamdulillah wasyukurillah. Setelah solat istisqa di gelar di berbagai kota. Yes inilah hujan yang sebenar-benarnya. Disertai gluduk dan petir, lama dan lebat. Tidak seperti hujan buatan biasanya.
2 tahun lalu ketika saya masih tinggal di Jakarta, hujan = waspada. Ya waspada banjir. Meski saya tinggal di apartemen dan lingkungan tidak kena banjir. Tapi ya gak bisa kemana-mana juga kalo wilayah jakarta lain banjir. Berbeda dengan kalimantan.
November kali ini disambut dengan sukacita, anak-anak bermain bebas, bayi-bayi tidak kuning lagi karena bisa di jemur tiap pagi, kami ngobrol tidak perlu terhalang masker tebal, dan satu momen yang pasti membahagiakan. Yaitu kembalinya para TNI dari tenda-tenda di lahan kebakaran ke pelukan keluarga masing-masing. Mudah-mudahan mereka tetap sehat sepulang dari sini.
Ternyata untuk lebih mencintai dan mensyukuri november tidak harus ada moment ultah ataupun anniversary. Cukup dengan hujan. Kami bisa bernafas lega tanpa bayar. Membiarkan anak-anak mandi air hujan dan sedikit pilek sesudahnya adalah hal yang sangat spesial bagi saya. Sebagai ibu yang selama 2 bulan terakhir anak saya mengalami 2x ISPA akibat kabut asap. Hehehe.. baru kali ini ya ada ibu yang seneng anaknya kena pilek habis mandi ujan. Gapapa kok.. cuma pilek ringan yang kemudian hilang setelah minum susu hangat.
![]() |
Banjarbaru setiap sore November, mendung lalu hujan, horeee |
Pemandangan rutin nyaris setiap sore. Yes this is november Rain. And we're happy to have you here.. terimakasih Allah.. hujan nafas baru kami.
“Tulisan ini diikutsertakan Giveaway November Rain”

Sangat prihatin mak..semoga tidak terjadi lagi kedepannya...
ReplyDeleteAamiin
Deleterindu hujan yang jarang turun, mudah2an disini juga segera turun hujan
ReplyDeleteAamiin.. soon mba
DeleteIni solusi dari Allah. Solusi manusianya masih kita tunggu di musim kabut asap selanjutnya, semoga tidak ada lagi.
ReplyDeleteBener banget mba.. manusia nya ini loh.. susah kapoknya.. hiks..
DeleteWaaah hujan yang dinantikan dan dirindukan
ReplyDeleteaku pernah ke banjar baru mbak
udah lama tp perjalanan dr banjarmasin ke martapura lewat banjar baru
rapiih ya kotanya
Hihihi alhamdulillah mba ophi kalo pas ga berasap kotanya nyaman
Deletedisini baru satu kali hujan mbak, tapi walaupun begitu tetap kami syukuri :)
ReplyDeletehujan memang membawa hikmah yah mbak, semoga tidak ada lagi asap yang menghiasi langit kalimantan dan sumatera, terkhusus banjar baru, amin..
Saya jadi rindu pingin pulang kampung mertua, di Kayu tangi Banjarmasin.
ReplyDeleteKabarin mba kalo kesini. Mertua saya jg di banjarmasin ga jauh dr kayutangi
DeleteAlhamdulillah ikut seneng mak...di tegal malah belum hujan..
ReplyDelete