Ketika melahirkan anak pertama perempuan, Qori. yang ternyata sangat aktif, bahkan super aktif saya menyebut anak saya aktifnya melebihi anak lelaki. Ada ibu lain yang suka bilang begitu kalo anak perempuannya super aktif? saya yakin banyak. Sebagai ibu muda, saya akui dulu saya sangat tempramen dan mudah marah karena sering sulit mengontrol dengan berbagai kehebohan yang diciptakan Qori, hehehe.. Minim pengetahuan dan belum terlalu siap menjadi ibu baru menjadi alasan untuk itu. Bagaimana setelah saya memiliki anak kedua dan ketiga?
Review buku 500 Cara Membenahi perilaku anak |
Setelah kelahiran anak kedua saya laki-laki, saya baru menyadari ternyata keaktifan Qori gak ada apa-apanya dibanding Qowiy, anak kedua saya. apalagi anak lelaki ini aktifnya main fisik. kepala benjol sana sini, luka gores sana sini. Masya Allah banget deh. Bagi para ibu yang bilang anak perempuan saya aktifnya kaya laki-laki, mungkin harus coba dulu punya anak laki-laki baru akhirnya menyadari bahwa aktifnya anak perempuan itu masih belum seberapa dibanding anak lelaki.
Nah ternyata saya masih di tambah lagi dengan anak ketiga saya yang juga laki-laki. Apakah saya akan jadi gorila yang mengaum? ternyata enggak buibu. Justru semakin banyak hal yang bikin pusing dan ribut, saya justru merasa saya jauh lebih sabar ketimbang masih punya anak satu. Jadi kalau ada buibu yang nunda-nunda punya anak kedua dengan alasan belum siap ngadepin aktif-nya, lupakan rasa ragu itu. Nanti semuanya akan stabil pada saatnya dan semua fase ribet itu akan terlewati dengan baik-baik aja.
Nah ternyata saya masih di tambah lagi dengan anak ketiga saya yang juga laki-laki. Apakah saya akan jadi gorila yang mengaum? ternyata enggak buibu. Justru semakin banyak hal yang bikin pusing dan ribut, saya justru merasa saya jauh lebih sabar ketimbang masih punya anak satu. Jadi kalau ada buibu yang nunda-nunda punya anak kedua dengan alasan belum siap ngadepin aktif-nya, lupakan rasa ragu itu. Nanti semuanya akan stabil pada saatnya dan semua fase ribet itu akan terlewati dengan baik-baik aja.
Gimana dengan 3 anak kecil yang super aktif justru lebih sabar dibanding punya anak 1?
Kesabaran itu seperti pisau, semakin di tempa akan semakin tajam. menajamkannya bukan dengan kemudahan tapi justru dengan ujian yang menguji kesabaran
Salah satu cara menempa Sabar itu adalah dengan banyak memahami karakter anak dan banyak belajar ilmu parenting. baik di seminar offline maupun melalui buku-buku atau website parenting.
jadi sekarang saya sudah sabar donk? belum, dan masih jauh. makanya saya juga masih terus belajar.
kalau dari segi anaknya tentu saya mempelajarinya dengan mengamati segala kekurangan dan kelebihannya setiap hari. Saya bertanya pada gurunya bagaimana karakternya di sekolah dan saya cari tau solusinya jika ada yang salah
Dari segi saya pribadi, saya juga tidak mau donk terjebak dalam kebodohan dan ketidak tahuan. Saya mencoba lebih sering ikut seminar parenting, baca berita seputar anak online. dan membaca buku parenting. Salah satu buku Parenting yang lagi saya gandrungi saat ini adalah "500 Cara membenahi Perilaku Anak" tulisan Mbak Kusumastuti. saya memanggilnya mbak Uti. Dari judulnya saja sudah ketauan ya isinya apa. Yap, ini 100% buku tentang Parenting.
Tidak semua buku parenting saya mau baca. Mungkin ada yang mengalami juga, bahwa ada banyak buku parenting yang isinya cenderung menghakimi, memojokkan mamah muda yang penuh kesalahan seperti saya yang akhirnya setelah baca buku itu justru bikin kita nangis di pojokan dengan rasa bersalah dan bukannya dapat ilmu tapi malah tertekan. Jadi saya selalu pilih-pilih buku juga dan siapa penulisnya. kira-kira buku ini membuat saya makin pinter dan makin baik, nggak. Atau bukunya bikin saya makin depresi karena mencekoki saya dengan berbagai teori parenting dan bikin saya merasa terpojok. Saya bukan tidak mau belajar, tapi sepertinya saya sebagai orang tua lebih butuh solusi konkrit ketimbang teori panjang lebar dan saya yakin banyak ibu memiliki masalah yang sama yaitu waktu untuk membaca yang tidak banyak, jadi sudah tentu maunya yang cepat ringkas padat sesuai tujuan, iya kan.
Tentang buku
Judul Buku : 500 Cara Membenahi Perilaku Anak
Penulis : Kusumastuti
ISBN : 978-602-483-582-8
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer (BIP)
Ketebalan : 364 halaman
Harga : Rp.105.000 (pulau jawa)
Tentang Penulis
Kusumastuti adalah penulis kelahiran Jakarta yang saat ini berdomisili di Austria. Sejak beliau memutuskan berhenti bekerja beliau sangat fokus pada pengasuhan anak dan kegiatan home schooling. karena itulah dari sekian banyak karya beliau, bertemakan parenting semua.
Review Buku
Buku ini berisi 500 cara membenahi perilaku anak yang akan sangat membantu kita selaku orang tua atau selaku pengasuh anak untuk menghadapi berbagai karakter anak yang beragam dan mudah berubah. Buku ini dibuat sudah dengan menyesuaikan norma-norma yang berlaku di masayarakat Indonesia dan di tulis secara runut untuk menghadapi fasenya dari bayi, balita hingga sekolah dasar.
Bab yang dibahas meliputi :
- 50 cara membenahi perilaku anak YANG PEMARAH
- 50 cara membenahi perilaku anak GEMAR BERKELAHI
- 50 cara membenahi perilaku anak SUKA MERAJUK
- 50 cara membenahi perilaku anak SUSAH TENANG
- 50 cara membenahi perilaku anak MUDAH MENGIKUTI PERATURAN
- 50 cara membenahi perilaku anak SUSAH TIDUR
- 50 cara membenahi perilaku anak PENAKUT
- 50 cara membenahi perilaku anak KURANG PERCAYA DIRI
- 50 cara membenahi perilaku anak SUSAH BERKONSENTRASI
- 50 cara membenahi perilaku anak SEDANG BELAJAR BICARA
Semua poin dibuat runut sejak dia Bayi hingga anak-anak, membacanya pun bebas dari yang mana duluan atau dari yang mana yang paling sering dihadapi. Karena, setiap orang tua memiliki tantangannya masing-masing dalam menghadapi karakter anaknya masing-masing.
Kalau saya sendiri, yang paling utama adalah poin satu, dimana anak saya mudah sekali marah ketika keinginannya tidak di kabulkan. Dari buku ini saya pun tau bahwa ternyata marah itu menular, dari siapa? saya runut sejak bayi sepertinya menularnya dari saya dimana saya sendiri juga mudah marah ketika keinginan saya tidak dituruti oleh mereka. Kok bisa tau? apakah dari buku ini ngejudge para orang tua? justru sebaliknya. Hal yang paling saya sukai dalam buku ini, karena membiarkan semua hal itu mengalir sesuai pola pikir pembaca sehingga saya seperti disadarkan sendiri tanpa dihakimi. Dalam buku ini tidak ada poin yang menunjuk kita bersalah, tapi lebih memberikan solusi.
Baca juga: Mengajar anak untuk menulis cerita anak
Kerennya lagi, solusi yang diberikan itu mudah diterapkan. contohnya untuk saya yang mudah marah. Jika itu dilakukan anak yang lebih kecil, buku ini menyarankan saya membuat tembok teriak, yaitu sebuah sudut di rumah untuk anak menyalurkan emosinya untuk berteriak, atau dengan bola marah, yaitu bola karet untuk dia menyalurkan emosi ketika marah dan berbagai tips lain untuk meredakan amarah baru kemudian kita mengajaknya bicara. Saya sendiri karena ruang kosong dirumah saya terbatas, saya tidak membuat tembok marah, saya hanya mengajaknya menepi (ke kamar, ke kamar mandi atau ke teras belakang ketika marah dan membiarkannya menyelesaikan marahnya, saya hanya disisinya mengusap air matanya atau mendengarkan saja, setelah selesai emosinya baru saya ajak mandi, ngemil, dsb.
Berbeda untuk anak yang lebih besar, seperti anak kedua saya yang sudah mulai bisa diajak bicara dengan perasaan. Cara yang paling bagus menghadapinya adalah dengan kata maaf, maka sebagai orang tua ucapkanlah kata maaf dan buat rangkaian kata yang bisa menggerakkan hatinya, misalnya "Mas maafkan Mama ya karena melarang mas lempar-lempar, soalnya nanti kalau itu rusak mas ga punya lagi mainan itu" dengan suara sepelan mungkin seolah saya sangat sedih kalau nanti mainannya rusak jika di lempar misalnya. Semakin tinggi emosi anak kita diminta semakin menurunkan emosi kita, karena marah itu menular. dan alhamdulillah dengan menurunkan emosi, emosinya si kakak juga menurun.
Berbeda untuk anak yang lebih besar, seperti anak kedua saya yang sudah mulai bisa diajak bicara dengan perasaan. Cara yang paling bagus menghadapinya adalah dengan kata maaf, maka sebagai orang tua ucapkanlah kata maaf dan buat rangkaian kata yang bisa menggerakkan hatinya, misalnya "Mas maafkan Mama ya karena melarang mas lempar-lempar, soalnya nanti kalau itu rusak mas ga punya lagi mainan itu" dengan suara sepelan mungkin seolah saya sangat sedih kalau nanti mainannya rusak jika di lempar misalnya. Semakin tinggi emosi anak kita diminta semakin menurunkan emosi kita, karena marah itu menular. dan alhamdulillah dengan menurunkan emosi, emosinya si kakak juga menurun.
Sebenarnya sejak kecil semua anak saya sudah saya biasakan mengucap maaf ketika melakukan kesalahan, tapi mungkin sulit keluar dari mulut kita sebagai orang tua, karena ada ego kita, dan disitulah marah itu menular. Saat ini anak saya masih mudah mengucap maaf, namun semakin besar saya tidak ingin dia ego dengan sulit mengucap maaf. karena itulah saya pun akhirnya menyingkirkan ego dengan lebih sering mengucap maaf padanya ketika anak saya marah.
Dan sejauh ini, bagi saya sangat efektif. Semakin anak saya berteriak saya makin memelankan suara saya, alhasil, diapun menurunkan suaranya dan ajaibnya saat saya berhasil melakukan ini saya merasa jadi semakin mudah menghadapi emosi saya sendiri dimana awalnya sangat tidak mudah bagi saya karena menghadapi karakter 3 anak yang pola marahnya berbeda, alhamdulillah. Nah, itu sekilas review saya soal buku ini sebagai pengalaman saya mempraktekkan solusinya. And it works.. Sekarang waktunya giveaway, yeay...
Baca juga: Diary tumbuh kembang trio-Q
Dan sejauh ini, bagi saya sangat efektif. Semakin anak saya berteriak saya makin memelankan suara saya, alhasil, diapun menurunkan suaranya dan ajaibnya saat saya berhasil melakukan ini saya merasa jadi semakin mudah menghadapi emosi saya sendiri dimana awalnya sangat tidak mudah bagi saya karena menghadapi karakter 3 anak yang pola marahnya berbeda, alhamdulillah. Nah, itu sekilas review saya soal buku ini sebagai pengalaman saya mempraktekkan solusinya. And it works.. Sekarang waktunya giveaway, yeay...
GIVEAWAY...
ini yang dinantikan ya, giveaway time...saya punya 1 buku gratis untuk yang berminat sama buku ini dan 1 jawaban paling menarik akan mendapatkan pulsa 20K.
saya gak akan panjang lebar meminta macem-macem untuk Giveaway ini, dibuat mudah saja.
syarat dan ketentuan giveaway:
- Mengasuh anak usia 0-7 tahun (tidak harus mengasuh anak kandung, pekerjaan pengasuh atau guru dengan murid range usia tsb juga boleh ikut)
- follow instagram saya @ruliretno dan penulisnya mbak @utiauthor
- tulis di bagian komen blog ini "Saya sangat menginginkan buku ini karena..."
- ketik "Done" di komen Instagram saya yang memposting Giveaway ini (foto seperti diatas ini) sambil mention 3 orang teman yang mempunyai anak usia 0-7 tahun dan hastag #RuliretnoXUtiauthor #500Cara
- Periode giveaway 1-10 April 2019. Silakan menunggu pengumuman tanggal 15 April 2019 di post ini atau di instagram saya
Mudah kan, gak pake syarat repost atau promo apa-apa. Kalau ada yang tanya kenapa harus di blog komennya? Kenapa gak di instagram aja? jawabannya adalah supaya para buibu lebih bebas berekspresi menulis sepanjang-panjangnya, mau curhat, mau cerita, mau poin mana yang paling sulit dihadapi. Monggo tulis sepanjang-panjangnya kenapa menginginkan buku ini. Kalau di IG mau komen panjang-panjang di komen itu gak enak. Jangan lupa ikutan ya.. 💞💞
Update Pemenang Giveaway
Setelah melewati tahap penjurian oleh penulisnya, Mbak Uti akhirnya memutuskan bahwa pemenangnya adalah:
Selamat untuk Para pemenang. Silakan japri alamat dan no Hp pemenang via DM instagram saya. dan yang belum beruntung insyaallah akan ada giveaway berikutnya, ditunggu.
=======
Update Pemenang Giveaway
Setelah melewati tahap penjurian oleh penulisnya, Mbak Uti akhirnya memutuskan bahwa pemenangnya adalah:
Selamat Mba Diah Kusumastuti Pemenang 1 (Buku #500Cara) |
Selamat Sari Rafianie Pemenang 2 (Pulsa) |
Selamat untuk Para pemenang. Silakan japri alamat dan no Hp pemenang via DM instagram saya. dan yang belum beruntung insyaallah akan ada giveaway berikutnya, ditunggu.
Dear mba ikutan ya giveawaynya..
ReplyDeleteSaya sangat menginginkan buku ini karena saat ini saya sedang mengasuh dua anak usia 1 dan 6 tahun yang masyaAlloh aktif luar biasa apalagi usia yang 6 tahun sedang masa-masanya menguji emosi saya banget. Percaya atau tidak saya sampe minum obat sakit kepala karena tidak menemukan solusi pas untuk anak sulung yang menjadi tantrum bahkan pemarah :(
semoga dengan membaca buku ini saya bisa mendapatkan solusi jitu untuk menjadi orang tua yang paham kebutuhan anak-anaknya
Dear mb Ruly, ikutan GAnya yaa
ReplyDeleteSaya ingin banget buku ini karena pengen tahu gimana caranya menghadapi anak yg mudah sekali patuh dengan peraturan.
Assalamuailaikum ....
ReplyDeleteDear Mba Ruli moms kece
Saya sangat menginginkan buku ini karena saya new mom yang masih perlu belajar banyak dalam mengasuh anak dengan karakter yang berbeda-beda, saat ini saya baru dikaruniai seorang anak laki-laki pertama berusia menginjak 6 bulan.
Sebagai new mom, saya harus membekali diri dengan berbagai karakter seorang anak agar saya dapat mengatasi dan mengontrol diri dengan berbagai perilaku anak.
saya harap saya mendapatkan buku ini agar bisa saya baca lalu saya aplikasikan ke kehidupan sehari-hari karena di lingkungan tempat saya tinggal banyak anak-anak yang berbeda karakter, berbeda jenjang pendidikan dan berbeda sekolah jadi setiap sore mereka kumpul di sepanjang jalan komplek dengan bermacam-macam aktivitas, ada yang bermain sepeda, bermain bola, bermain petak-umpet, serta lari-larian kesana-kemari. Jadi dengan banyak perbedaan karakter mereka berkumpul itu kadang-kadang ada yang mendadak nangis karena di pukul salah satu temannnya lalu mengadu ke saya, saya sih meanggap anak-anak yang lucu-lucu itu menangis kadang saya cuek karena lelah pulang kerja dan kadang saya meanggap bukan anak saya juga jadi saya abaikan. Namun sesekali saya ikut berbaur dengan mereka lalu ketika ada yang berkelahi saya hanya bisa membantu mereka untuk saling minta maaf dan tidak melanjutkan pertengkaran mereka.
sekarang saya sudah mempunyai anak tumbuh udah mau duduk lalu besok-besok akan bisa lari-larian dengan kawan-kawan di komplek gak kebayang tuh anak saya nangis berkelahi dengan kawannya lalu saya akan bersikap seperti apa.
Semoga buku ini menjadi salah satu media belajar saya untuk membekali diri di kehidupan sehari-hari.
:)
Menarik banget bukunya ya Mbak, bagus sih ini untuk menemani pertumbuhan anak. Bukunya tebal jg ya mba. Ga rugi kalo dapet giveawaynya.
ReplyDeleteMbaaa, buat aku bukunya boleh ga? Hihihi....
ReplyDeleteMulai tahun kemarin aku pasang target membaca buku dibantu Goodreads untuk countingnya. Tahun ini puj begitu juga. Bedanya, tahun kemaren lebih banyak novel dan sekarang sudah berazzam mau banyakin buku self-improvement seperti yang pernah aku tulis di IG story.... karena aku sadar minusnya banyak banget sana sini T.T sudah niat banget mulai tahun ini berprogress lebih banyak dan lebih bermutu lagi, karena jadi orangtua tidak afa sekolahnya dan menjadi orangtua membangun peradaban untuk masa depan dan "masa depan".
Kupikir awalnya buku parenting biasa yg kurang menarik, setelah kubaca review-nya kayanya ini deh yg cocok sama aku. Aku kurang suka buku parenting yang teori dari awal sampai akhir. Prefer yg aplikatif dan buku ini semua poinnya aku butuhin mulai dari tentang anak yg kurang percaya diri, mudah merajuk, mudah marah, dan sedang belajar bicara.
Bener-bener pas momennya, semoga ada rezeki untuk memilikinya. Karena menurut kata bijak di buku tulis bagian footer "there is a will there is a way" ;)
Wahhh kereen buku ini ya. Emang si setelah anak 3 berasa jauh lebih sabar. Wlau kadang khilaf juga. Beda bgt pas anak baru 1 hehehe
ReplyDeleteCocok banget yah buat para calon mommy atau yg udh jadi mommy wajib punya bukunya.
ReplyDeleteWih beneran bikin mupeng sangat bukunya hbs baca reviewnya ini. Kayaknya bakal banyak menjawab tantangan saya dalam mendidik anak nih. Syukur2 kalau jd pemenang, sy bisa bagi lagi ilmumya ke para ibu lainnya. Mg menang ��
ReplyDeleteAku ikutan yaa
ReplyDeleteSaya sangat menginginkan buku ini karena sebagai orang tua aku merasa banyak banget kurangnya. Kadang masih suka marah-marah ke anak dan suka bingung menghadapi tingkah laku anak yang suka ajaib
Wih cakep bukunya. Belajar bagaimana cara mendidik anak. Ponakan nisa juga super duper aktiv, jadi suka puyeng kalo dia datang kerumah hehe. Ternyta harus punya stok sabar yang lebih ya dalam mengurus anak .
ReplyDeleteAduh, sayang banget belum mengasuh anak. ingin sekali ikut GAnya mbak Ruli.
ReplyDeletecakep mbak bukunya, apalagi kadang pusing ngadepin anak-anak yang aktif gitu, hehe
salam,
rizkyashya.com
waah bukunya menarik nih, aku pingin bukunya karena alternatifnya banyak banget untuk menghadapi berbagai macam tingkah anak. Kalau baca buku begini berasa punya temen yang bisa ngasih solusi...
ReplyDeleteIkutan yaaa
ReplyDeleteSaya pingin buku ini karena pas banget dengan usia Zidna dan Syahid.
Jadi bisa belajar lagi.
Padat ya bukunyaaa, sayangnya aku belum berpengalaman. Cocok banget nih pemilihan buku parenting juga perlu diperhatikan ya kak, aku kasih tahu sodaraku ah biar ikut giveaway ini
ReplyDeleteWuah, ilmunya padet banget di bukut ini
ReplyDeletecocok sih untuk ibu2 yang menemukan tingkah2 ajaib yang sedikit nakal pada anak-anak. Isi bukunya solutif banget dan tepat sasaran
Bukunya bagus, bisa banget dibaca para ibu-ibu ataupun calon ibu. Isinya lengkap ya mbak, jadi pengen punya. Tapi aku belun memenuhi kriteria GA.
ReplyDeleteSukses selalu ya mbak.
Buku yang sangat bagus untuk para orang tua supaya mengetahui gimana cara memberlakukan anak kecil soalnya kadang cara kita salah untuk menangani anak kecil mba
ReplyDeleteBuku rare nih 500 cara membenahi perilaku anak dan jarang jarang ada buku seperti ini cocok buat para orang tua yang mempunyai anak
ReplyDeleteSaya sangat menginginkan buku ini krn punya 3 anak dg 3 karakter yg relatively beda membutuhkan ilmu parenting dan kesabaran yg hrs selalu ditajamkan... Minjem quotenya ya mba..
ReplyDeleteDari masing-masing anak banyak hal dan permasalahan yg harus dihadapi dan diselesaikan 500 cara utk 10 masalah yg banyak ditemui pd anak anak rasanya wajib dicoba
Jujur dr sekian banhak hal yg harus diperjuangkan dlm pengasuhan anak membentuk perilaku dan mengubah perilaku merupakan PR sepanjang usia mrk...
Well krn menjadi orangtua memang tugas melekat sepannang hayat bukan tugas yg berbatas wktu atau bisa istirahat dan ambil cuti suatu waktu kita lelah atau kerepotan
Penasaran sm sharing mba Uti soal bagaimana memperbaiki perilaku anak2
Krn klo menurut memperbaiki atau mengubah itu jauh lebih challenging drpd membentuk dari nol.
Btw good luck GAnya mba
Waaah. Langsung mupeng bukunya, padahal baru baca judul buku. 😍
ReplyDeleteMau buku ini mba....
Mau terus belajar bagaimana caranya bisa menjadi ibu yang terbaik bagi anak.
Suka banget karena penjelasan bukunya yang langsung perpoin seperti ini.
Karena sebagai ibu, setiap hari mau tidak mau, siap atau tidak kita harus terus praktek.
Belajar sesuatu yang penjelasannya perpoin seperti ini, memudahkan memahami dan langsung bisa dicoba prakteknya.
Semoga beruntung. 😊🙏
Waaah. Langsung mupeng bukunya, padahal baru baca judul buku. 😍
ReplyDeleteMau buku ini mba....
Mau terus belajar bagaimana caranya bisa menjadi ibu yang terbaik bagi anak.
Suka banget karena penjelasan bukunya yang langsung perpoin seperti ini.
Karena sebagai ibu, setiap hari mau tidak mau, siap atau tidak kita harus terus praktek.
Belajar sesuatu yang penjelasannya perpoin seperti ini, memudahkan memahami dan langsung bisa dicoba prakteknya.
Semoga beruntung. 😊🙏
Bukunya komplit sekali nih mbak
ReplyDeleteBisa tahu menghadapi anak dengan sikap unik mereka.
Mau dong baca juga isi bukunya ini mbak. Kok menarik untuk dibaca hheeee
Sukses mbak Ruli 😍
Buku yang sangat berguna sekali nih. Karena dalam mendidik anak ngga bisa dipisahkan antara perempuan dan laki laki aja, setiap anak punya sifat yang berbeda dan punya kelebihan dan kekurangan. ngga bisa disamanakn, Buku ini pasti memberikan trik dan cara bagus. wajib punya nih
ReplyDeletePerlu banget nih cara membenahi si kecil dimulai dari kekurangan atau kelebihannya, dan mengamati perilakunya sehari-hari Apalagi kita selaku orang tuanya harus intens mmperhatikan hal sepenting ini.
ReplyDeleteUntuk giveawatnya saya kasih tau ke bibi ah, siapa tau beliau bisa menang. :) :)
Bismillah,
ReplyDelete*done task
Saya sangat menginginkan buku ini karena saya memiliki 2 orang anak yang sedang aktif-aktifnya belajar. Saya pun ingin belajar memahami mereka. Tidak hanya belajar kembali masalah memahami emosi, komunikasi, dan konsentrasi.
Namun semua bab yang dirangkum dalam buku "500 Cara Membenahi Perilaku Anak" dirasa mampu menjawab semua pertanyaan saya selama ini dalam mendidik anak.
Semoga saya berkesempatan untuk berubah menjadi Ibu yang lebih bahagia dalam mengasuh anak.
Haturnuhun.
Bukunya kayaknya bisa jadi pegangan wajib ibu dan calon ibu buat memahami buah hati yaa. Keren!
ReplyDeleteDuh..aku suka banget dengan buku berbau2 parenting... Ini banyak banget sampai 500 isinya lengkap banget.
ReplyDeleteNtar mampir ke Ig mba Ruli retno
Dear ruli.
ReplyDeleteAssalam'mualaikum
Mau dong ikutan GA nya 😊
Dilihat dari cover bukunya aja mupeng langsung mau baca,gmna coba klo bukunya blm di tangan 😁😁.smg bsa memenangkan GA nya hihihi.
Aku perlu..perlu..dan sangat perlu buku ini karena aku adalah ibu dr satu anak perempuan usia 11 th, dua anak laki2 dengan usia 6,5 th dan 3,5 th.
Di usia ini anakku terutama y laki (abang) wuiiiih hiper aktif ga bsa diam,sementara adiknya jd ikut2an aktif.klo main bsa semua mainan y mereka punya dibongkar terlebih klo ada kawan y dtg main d rmh berasa kapal pecah rumah pokoknya.selesai main diminta tuk bertanggungjawab tuk membereskan muncullah kata2 capek dan langsung bermalas2an di kasur ky habis lari aja😂.pernah dua bln lalu rasanya kmi mendapati buku penghubung abang isinya hampir semua kesalahan saat d kelas dicoret ustadzahnya.langsung dong besoknya ku konfirmasi kok separah itu tp sebelumnya semua buku ku cek kali aja nilainya menurun,tp alhamdulillah nilainya masih bagus.menurut cerita ustadzahnya sblm pelajaran olahraga si abang berlima dgn temannya kepalanya semua basah ky habis mandi,rupanya si abang ngajakin temannya basah-basahan kepala.lalu lah dihukum ga ikut pelajaran olahraga,diam di kelas dan menulis istigfar di kertas.terus d kelas ga bsa diam lari ke sana kemari,ribut,berwudhu ga tertib,ga focus lah intinya.jd antara aku dan ustadzahnya sharing gmna si abang d kelas dan d rmh,ternyata sama ga bsa diamnya.biasanya dia mau disuruh menertibkan kawan di kelas,mambantu ustadzah (si abang jd ketua kelas 😊) kok ini ga mau kata beliau.kebetulan ustadzahnya background pendidikannya adalah guru BK (bimb konseling) jd paham dan menurut beliau si abang aktif otak kanan dan kirinya bergerak aktif jd harus bsa diarahkan.dia bergerak aktif,namun mslh pelajaran juga dia nangkap bagus.belum lg d rmh si abang selalu y mjd biang keladi keributan,kehancuran barang dlk.kadang kami berdua bingung cara mengatasi keaktifan si abang ini.
Sementara si anak gadis harusnya juga sdh mulai bisa bertanggung jawab atas diri dan brng pribadinya,ini setiap hari harus diingatkan A-Z.capek rasanya harus ngomel setiap hari,mulai dari bangun tidur.klo si bungsu sih stay cool klo tidak ada abang,klo ada si abang wuiiiiih jd komplit keributan d rumah.
Jd please GA nya untukku ya 😁😁😁 spy aku berasa mjd seterooong wonderwomen diantara kesibukan bekerja sbg guru,sepulang bekerja mjd ibu rumah tangga tanpa asisten dengan keaktifan anak y mudah diatur,bertanggung jawab dan tentunya anak merasa tidak tertekan saat diarahkan ortu.
Wassalam...😊😆
Saya ingin banget buku ini karena saya punya 2 anak usia 8m dan 3y, cocokkan buat saya? supaya saya juga tahu perilaku apa saja yg perlu dibenahi dan bisa kontrol emosi saat keduanya mulai rewel dan cerewet..����
ReplyDeleteSaya ingin punya buku ini karena saya punya 2 anak usia 8m dan 3y, cocokkan untuk saya😁 supaya saya bisa tau perilaku apa saja pada yang yang perlu dibenahi dan mengontrol emosi saya ketika mereka mulai rewel dam cerewet..
ReplyDeleteSaya sudah menerapkan kata maaf dan terima kasih di keseharian anak-anak sedari dini. Dan Alhamdulillah jadinya mereka malah kalau habis berantem terus salah satu ada yang nangis malah mudah banget minta maafnya. Terus main lagi, terus berantem lagi hahaha
ReplyDeleteIya lo bener, jaman masih punya anak 1 aku lbh sering marah kayaknya drpada sekarang punya anak 3. Bahas bola marah kok aku teringat ibunya Nana temennya Sinchan dia punya satu boneka yg akan dia pukulin kalo sedang marah terutama marah pada sinchan hahaha.
ReplyDeleteKalau sudah 500 cara, kayaknya sudah ga mungkin ya ada yang kelewat. So menurutku worth it ini buku buat ortu. Dapet semua.
ReplyDeletePada saat anak marah juga memang perlu dikasih ruang. Kalau dulu biasanya saya biarkan anak berada di kamarnya dalam waktu tertentu. Tetapi, pastikan kamarnya aman. Pernah kejadian keponakan juga diminta masuk kamar saat marah. Gak taunya dia lempar kursi ke kaca rias.
ReplyDeleteWaaahh buku ini kudu banget dimiliki parents jaman now ya maaak
ReplyDelete--kindly visit my blog bukanbocahbiasa(dot)com--
Sayapun lama-lama mulai menyadari, ada perubahan sikap pengasuhan dari masih punya anak pertama sampai sekarang sudah punya adek dan usianya pasti bertambah. Perubahannya ada di saya sendiri yang secara sadar harus berubah karena ada banyak hal yang menguji diri saya. Anak pertama yang sering berantem dengan anak kedua. Anak pertama yang suka marah dan ngambek kalau keinginannya ndak dituruti, duh, kalau saya mengikuti ego saya, ndak ngerti mau gimana anak-anak saya.
ReplyDeleteTernyata ada banyak cara untuk membenahi anak ya. Berarti sebagai ortu ga boleh gampang menyerah nih.
ReplyDeleteBukunya sangat menarik nih mba buat dibaca, apalagi tentang perilaku anak.
ReplyDeleteSuka sama analogi pisaunya. IMHO ini juga berlaku dalam bergaul, makin banyak ngadepin orang dengan banyak karakter makin teruji kesabaran kita, ya. Good luck buat giveawaynya ya, Mbak
ReplyDeleteMnjadi orangtua terus belajar setiap Hari ya mom rully buku ini pasti memuat segalanya Dan anak2 adlh gurunya,, jd mau punya
ReplyDeleteHalo, Mbak Ruli.. aku ikutan, yaaa 😊
ReplyDeleteSaya sangat menginginkan buku ini karena anak saya ada 4 dan masih kecil-kecil semua (yang paling gedhe 9 tahun, trus 5 tahun, 2,5 tahun, dan 1 tahun). Emang kalau dipikir bener juga sih makin banyak anak makin terlatih kesabarannya. Tapi ketika keempat anak itu melakukan hal-hal di luar "keinginan" kita, waduh.. masya Allah, deh. Saya beberapa kali ngumpet di kamar barang 5 menit buat ngeredam amarah, sementara anak-anak saya serahkan ke ayahnya. *hahaha.. jadi curhat, kan..
Jadi sepertinya saya butuh buku ini, deh, buat cari solusi atas tingkah-tingkah "ajaib" mereka, juga buat menemani kerempongan sehari-hari. Buat hiburan 😊
Mungkin itu saja sih intinya.
Makasih, Mbak Ruliii 😘
Saya sangat menginginkan buku ini karena membaca review buku ini di atas, membuat saya merasakan bahwa saya membutuhkannya. Saya baru punya satu orang anak laki-laki yang berumur 2 tahun. Seperti tulisan mbak, anak laki-laki itu luar biasa aktifnya. Kalau lagi ngambek, susah bener ngebujuknya. Kalau dicuekin karena saya ada kesibukan penting, dia malah ngejambak rambut saya. Ampun. Hal-hal seperti ini juga yang membuat saya merasa belum siap punya anak kedua.
ReplyDeleteTentu saya terus belajar sabar, tapi manusia ada khilafnya. Seringkali saya menyesal setelah marah ke anak. Ada masanya saya menangis bingung bagaimana lagi menyikapi tingkah laku anak ditambah beban saya sebagai ibu yang juga bekerja kantoran.
Semoga dengan buku ini saya bisa belajar lebih baik lagi bagaimana menghadapi tingkah laku anak saya. Mungkin buku ini adalah jawaban dari keresahan saya yang ingin terus belajar parenting, namun tinggal di kabupaten kecil yang tidak ada seminar parenting atau acara yang mengedukasi orang tua. Toko buku yang update juga nggak ada disini. Adanya hanya toko buku bekas yang menjual majalah majalah lama.
500 tips lho, mantab banget. Salut aku sama penulisnya. Yang telah dengan sangat sabar dan jeli mnegamati dan mendokumentasikan kesehariannya bersama si kecil dalam bentuk buku panduan selengkap ini. TOP deh
ReplyDeleteAssalamualaikum...
ReplyDeleteSeperti bunda2 yg lain, saya jg sangat menginginkan buku ini...
Selain saya ibu 2 orang anak lelaki umur 5,5 thn & 7,5 bln, saya hobi banget membaca dr kecil, meski bacaan ringan kyk komik, teenlit, novel sampe majalah... Saya lbh milih membaca drpd nonton film India atau Drakor ��.
Dan semenjak pny anak hobi baca kurang tersalur, sebatas baca buku resep �� & bbrp buku yg ditulis dr teman & sahabat...
Asli, masalah yg saya hadapi kurang lebih jg kayak bunda2 yg lain, menghadapi anak yg lg aktif2nya, yg mulai muncul kecemburuan sosial antar sodara ��.
Meskipun udah pengalaman pny anak 1, tp ilmu tentang parenting ga ada batasnya. Selalu update, baik cara didik, cara rawat dll...
Jd dengan buku ini, hobi tersalur, ilmunya dapet, cita2 Insya Allah tercapai...
Cita2 mencerdaskan anak bangsa yg berkarakter, Soleh, mandiri & menjadi sebaik baiknya manusia yg bermanfaat bagi orang lain...
Note: bukunya buat saya ajah ya... Buat me time... ������
Saya pengen memiliki buku ini karena isinya lengkap dan memberi solusi untuk setiap masalah yang dijumpai. Sehingga setiap ibu bisa menyesuaikan bab mana yang akan dibaca sesuai kebutuhan. Selain itu, saya juga jadi pendamping di sebuah pkbm setaraf sekolah dasar, dimana persoalan setiap peserta didiknya bermacam-macam. Jadi buku ini pasti bermanfaat sekali...
ReplyDeleteJadi pengen baca nih, mba. Aku belakangan entah kenapa ya belakangan ngomel ngomel terus :(. Tapi aku ga berani marah gede ke anak. Aku mau dan harus baca buku ini deh
ReplyDeleteMemang punya anak itu mengasah kesabaran banget yah, setuju sekali tuh. Aku juga masih berusaha terus untuk sabar sih. Dan tentu saja banyak2 introspeksi. Setiap anak bikin salah, sebelum menegur atau marah aku-nya introspeksi dulu kenapa anak sampai bisa kayak begini. Huhuhu semoga kita bisa jadi orangtua yang lebih sabar yaaaah
ReplyDeleteAlasan aku ingin buku ini adalah aku tidak pernah puas dengan ilmu perkembangan anak yang aku terima selama aku masih kuliah (dimana tugas PPL ku selalu kena kelas rendah) skripsi juga kena kelas rendah, dan sekarang malah nyangkut jadi guru kelas 1 SD. Basicly (entah benar penulisannya atau tidak), aku lebih suka mengajar di kelas 1-2 yang dimana rata-rata umur siswa 6-7 tahun. Rasanya seru aja itu aku mengamati secara psikologi karakter setiap anak itu sangat berbeda seperti sidik jari yang berbeda yang tidak pernah sama Walau itu punya saudara sendiri. Banyak hal yang bisa aku amati sih, termasuk hubungan pola asuh dengan karakter dan prestasi belajarnya. Anggap saja yang ku jalani ini menjadi pembelajaran ku saat aku punya anak sendiri. Memang, sebagai guru yang intensitas bertemu dengan siswa hanya dibatasi beberapa jam saja, selebihnya pola asuh orangtua yang akan menentukan mau jadi apa siswa tersebut. tapi bukan berarti aku sebagai guru tidak memberikan effect apapun, paling tidak ya kalau mereka melakukan sesuatu yang keliru ya ditegur serta rajin-rajin memberikan feedback tentang apa yg mereka lakukan.
ReplyDeleteSepertinya, eh bukan sepertinya sih, aku memang harus punya buku ini. Secara seperti yang ku ilang tadi, karakter anak tidak ada yang sama, ada yg cenderung penakut, hiperaktif, konsentrasi suka terpecah, bahkan menjahili teman secara berlebihan, dan aku masih kekurangan ilmu untuk membenahi perilaku anak tersebut. Ya kurang lebih seperti itu ^^
Wah bukunya keren banget kaaakkk,
ReplyDeleteIkut giveaway sekalian ya: saya ingin memiliki buku ini karena
ini buku menjawab banyak sekali hal bagi ibu muda kurang ilmu kayak saya. Menghadapi keaktifan anak yang luar biasa, jauh dari harapan kepengen punya anak yang penurut, baik hati, cepat paham dan sebagainya yang baik-baik. Tapi kenyataannya, kejutan tiap hari datang, kita harus sadar bahwa sebagai ibu kita dituntut memahami seperti apa karakter anak, bukan anak mengerti kemauan kita.
Dan menjadi ibu muda itu memang berat, kadang kondisi badan lagi kurang fit, pikiran nggak jelas, anak rewel. Ini yang kadang bikin saya berubah jadi Monster, meski diakhiri drama menyalahkan diri sendiri. Ini akibat kurang ilmu. Makanya, doakan semoga dapat buku ini ya, semuanya. Ehehe. Saya kan ingin jadi ibu yang berilmu, meski marah tetap bisa seperti malaikat. Punya stok kesabaran dan kelembutan.
Oke, kak. Semoga saya berhasil, terimakasih 🙏
Meluncur ke Ig, cussss
Jadi orangtua selalu aja ada ujiannya dan tiap saat selalu harus belajar terutama kesabaran ya. Bener banget buku parenting kadang bosen hihihi, aku jadi penasaran pingin baca juga niih buku 500 cara membenahi perilaku anak.
ReplyDeleteSekalian aja deh aku ikutan giveawaynya ya. Saya sangat menginginkan buku ini karena ingin mengetahui lebih dalam lagi bagaimana cara membenahi perilaku anak per poin yang ada, meskipun anaknya yang kecil sudah berumur 9 tahun Insya Allah tetap bermanfaat
Saya sangat menginginkan buku ini karena ingin menjadi orangtua yang lebih baik lagi buat diri sendiri dan anak-anak agar mereka bisa menghadapi masa depan
ReplyDeleteDuh, bukunya kok aku banget, mamak yang kurang sabaran dan sering marah, kasihan ya anakku, gimana mau punya anak ketiga ini, bertaring dah,huhu.sedih..
ReplyDeleteIni kayaknya buku wajib yang dimiliki para ibu nih, soalnya disitu pun ada tuh yang bagian anakku. Apalagi emang sekarang lagi pengen nyari buku tentang parenting.
ReplyDeleteMakasih review bukunya mba. Aku lagi cari buku2 parenting nih untuk nambah wawasan tentang cara mengurus anak yang tepat. Apalagi anakku lagi fase terrible two
ReplyDeleteReview bukunya menarik banget, mak. Saya jadi pengen baca. Sabar ini juga jadi PR besar buat saya. Tips-nya nanti saya lakukan.
ReplyDeleteMateri di dalam bukunya lengkap ya, pengen juga tapi yang ikut GA udah banyak. Semoga yang menang yang paling membutuhkan yaa.
ReplyDeleteJd pengen baca bukunya...anak2 mash kecil katanya lbh mudah ya diperbaiki tingkah laku n karakternya
ReplyDeleteWaahh bukunya bagus ya mba, bisa jadi pedoman buibu dan calon ibu. Sayang aku belum masuk kriteria karena belum punya anak, jadi belum bisa ikutan GA nya. 😁
ReplyDeleteAssalamualaikum kakak Ruli,
ReplyDeleteSaya sangat menginginkan buku ini karena mungkin anak saya sudah berusia 9 tahun yang terbilang kurang percaya diri dan penakut tapi alhamdulillah saya menemukan treatment yang meluruhkan itu semua. Dan sekarang saya memiliki keponakan yang berusia 3 tahun laki-laki yang lebih syuper dan unik melebih putri saya. Aktifnya bukan kepalang dan kebetulan saya juga suka dengan anak-anak kecil. Jadi semoga giveaway nya buat saya agar saya lebih dapat mengenal karakter anak dan cara menyikapinya. ��☺
Mba Ruli, ikutan giveaway-nya ya...
ReplyDeleteSetelah baca reviewnya saya sangat menginginkan buku ini karena saya sebagai ibu muda merasa masih faqir ilmu, saya yang menikah dan punya anak di usia yang masih muda benar-benar masih perlu arahan bagaimana cara mendidik anak yang benar. Terlebih lagi sebelumnya saya merupakan anak bungsu di keluarga broken home, jadi pengetahuan saya soal parenting itu nyaris tidak ada. (sekarang saya lumayan rajin ikut seminar dan membaca buku parenting) :D
Saya kira sih dulu bisa slow saja, learning by doing. Eh, setelah saya punya anak, saya baru ngerti kalau kesempatan emas membentuk anak justru sekarang. Tidak ada kata nanti, tidak bisa diulang. Saya tidak ingin menyesal nantinya, jadi saya harus belajar dan belajar terus jadi orang tua.
Semoga dengan membaca buku ini saya bisa mendapatkan ilmu baru yang bisa saya praktekkan langsung dalam mendidik anak. Poin tembok teriak dan bola marah membuat saya semakin penasaran nih Mba ^^
Terima kasih untuk kesempatannya mba ruli dan Salam kenal
ReplyDeleteSaya sangat menginginkan buku ini karena di jaman Millenial ini saya merasa sangat membutuhkan buku seperti ini, terutama untuk membekali saya dalam mendidik anak saya yg terkadang super aktif entah dalam berperilaku atau bertanya, namun terkadang juga saya suka menemukan dia jd anak pemalu atau kurang percaya diri
Maka Dari itu butuh bekal dr diri sendiri sebagai orang tua untuk lebih bisa membenahi perilaku anak dimana pun mereka berada
Terima kasih
Wah bagus bukunya kyknya mbak, perlu dimiliki oleh para parents nih :D
ReplyDeleteAda GA-nya pula :D
Wah aku perlu latihan juga nih buat memelankan suara huhuhu apalagi kalau anaknya dibilangin sekali gk nurut ya... Thanks review dan info bukunya