Mengajari anak laki-laki
Menjadi lelaki sejak dini
Assalamualaikum, dear parent..
Punya anak perempuan sama lelaki sama-sama berat tantangannya ya. Ga mudah tapi bukan berarti susah juga. Semua dinikmati setiap fasenya ya. Kalau anak lelaki perlu di ajarin apa aja sih sejak kecil?
Saya pribadi, anak lelaki saya ada dua dan masih kecil. Terus darimana saya menyimpulkan, hal apa yang wajib di ajarkan sementara saya belum mengalami fase ngajarin itu. Saya merasa perlu ngelist ini setelah banyak mengamati fenomena sekitar. Saya mengamati hal baik apa yang di miliki suami (5 bersaudara lelaki semua) yang sudah diajari mertua sejak kecil. Saya lihat mana yang perlu saya tiru ke anak saya.
Saya juga melihat fenomena anak abege jaman now, apa yang baik dan buruk, sehingga saya bisa tiru atau cegah sejak dini. Melihat anak jaman now yang hafal quran, dengan remaja lelaki yang tidak paham untuk berdiri ketika melihat ibu hamil di angkutan umum. Tentu sebagai orang tua jadi waswas, apa yang harus di ajarin sejak dini supaya attitude-nya bagus di masyarakat kelak.
Berikut list sederhana yang bisa saya buat
1. Aturan agama
Sejak kecil anak kecil harus sudah di tanamkan tentang agama. Itu pasti mengingat dimasa datang tantangan hidup makin keras, pondasinya tentu adalah agama. Dan lelaki sebagai calon imam haruslah lebih kokoh tegak dibanding wanita yang hanya jadi makmum seumur hidup.
Sejak dini sudah di tanamkan bahwa anak lelaki solatnya di mesjid, wajib solat jumat, di ajarin adzan, dan solat harus di depan wanita. Intinya, sejak dini ia harus tau, Ibadahny dengan wanita berbeda, dan siap tidak siap, kelak ia tetap imam.
Untuk hal ini, orang tua biasanya di support oleh guru di sekolah anak juga. Tapi tetap saja pondasi awal ada di rumah dari orang tuanya.
Untuk hal ini, orang tua biasanya di support oleh guru di sekolah anak juga. Tapi tetap saja pondasi awal ada di rumah dari orang tuanya.
2. Memuliakan wanita
Di urutan kedua, ada yang sangat penting yakni memuliakan wanita. Jangan sampai anak lelaki kita, termasuk salah satu pemuda yang pura-pura tidur di kereta ketika melihat ibu hamil berdiri gak kebagian kursi. Jangan sampai anak lelaki kita ringan tangan menyakiti fisik wanita, dan perilaku buruk lainnya terhadap wanita.
Disinilah awal tonggak perjuangan kita mendidik anak agar lembut terhadap wanita, untuk mencegah lahirnya laki-laki pelaku KDRT dimasa yang akan datang. Pastikan anak laki-laki kita tidak berlaku kasar terhadap wanita. Tidak pula menjadi laki-laki yang suka mengucapkan sumpah serapah nama-nama anggota kebun binatang ketika marah.
Disinilah awal tonggak perjuangan kita mendidik anak agar lembut terhadap wanita, untuk mencegah lahirnya laki-laki pelaku KDRT dimasa yang akan datang. Pastikan anak laki-laki kita tidak berlaku kasar terhadap wanita. Tidak pula menjadi laki-laki yang suka mengucapkan sumpah serapah nama-nama anggota kebun binatang ketika marah.
Cara termudah tentu saja dengan contoh, jika ayahnya memuliakan ibunya dan neneknya di rumah, insyaallah si anak lelaki akan memuliakan wanita seperti perlakuan ayahnya ke ibunya dan neneknya.
Lalu lanjut ke contoh-contoh lain di sekitar, ketika memperlakukan saudara perempuannya, untuk mengalah dan mendahulukan wanita. Sungguh ini adalah bagian penting yang memang harus di rintis sejak kecil, menantang. Karena kalo kurang dia bisa jadi kurang peka, kalau terlalu banyak juga gak baik cenderung bikin karakternya jadi lemah seperti wanita malahan. Jangan sampai ketika kita ngajari anak lelaki untuk lembut terhadap wanita, dia justru jadi terlalu lembut dan gemulai kan jadi salah juga.
3. Pertukangan
Memang tidak semua orang berbakat soal pertukangan. Contohnya saja suami saya sendiri, sama sekali tidak bakat meski hanya prakarya simple dari kayu pun hasilnya tidak menarik. Tak mengapa karena tidak harus begitu. Setidaknya anak lelaki mulai di ajarkan yang pokok saja seperti memasang paku, mencabut paku, menggergaji, membuat jemuran, ya yang mudah-mudah saja untuk membantu istri di rumah ia harus punya basicnya.
4. Perbengkelan
Jika suatu saat ada mogok, dalam kondisi suami istri pasti suami yang di harapkan. Setidaknya sampai ketemu bengkel terdekat, bukan? Tidak harus ahli, tapi setidaknya anak lelaki itu tau mana kunci inggris, mana baut, obeng, dan tau cara memompa ban. Sejak dini, ayah atau ibu bisa mulai perkenalkan part-part motor atau part sepeda kesayangannya. Perempuan pasti akan sangat mengharapkan bantuan laki-laki kalau soal perbengkelan, kan?
Baca juga : untuk 6 hal ini, Mama harus egois kepada anak
5. Berkebun
Kata orang, berkebun itu harus tangan dingin. Artinya kaya bakat, jadi kalo memang tangan dingin, nanam apa aja hidup subur. Kalo bukan tangan dingin, mau nanam apa aja mati, katanya. Percaya gak percaya, gimana pun juga anak lelaki harus mulai di ajarkan berkebun yang sederhana. Contohnya: membersihkan rumput liar di seputaran rumah, menanam 1-2 tanaman, menggali lobang di tanah, dsb. Kan gak lucu kalo anak lelaki kita saat besar tapi tidak tau cara menyangkul, jangan sampai takut melihat cacing tanah, dsb.
Lagipula berkebun adalah salah satu cara yang bagus untuk edukasi anak sejak dini. Liat kan di tv iklan susu formula yang membiarkan anak-anaknya main di luar termasuk di biarkan berkebun main tanah. Itu bukti, selain untuk melatih motorik anak, bisa juga melatih keahlian berkebun.
Berkebun inj nampak sepele, tapi justru punya peran cukup besar. Karena anak tidak selalu bersama kita, pun tidak ada jaminan dia akan hidup nyaman di masa datang. Dengan skill berkebun, setidaknya dia bisa survive apapun yang terjadi dimasa yang akan datang. Seminim-minimnya dia taulah cara menanam ubi yang tinggal nancap batang lalu di ambil umbinya, ya kan.
Berkebun inj nampak sepele, tapi justru punya peran cukup besar. Karena anak tidak selalu bersama kita, pun tidak ada jaminan dia akan hidup nyaman di masa datang. Dengan skill berkebun, setidaknya dia bisa survive apapun yang terjadi dimasa yang akan datang. Seminim-minimnya dia taulah cara menanam ubi yang tinggal nancap batang lalu di ambil umbinya, ya kan.
6. Mengangkat beban berat
Peka, itu sih yang kita harapkan kalau anak lelaki kita dewasa kelak. Mau kurus mau gemuk, kalo waktunya angkat-angkat pasti anak lelaki yang disuruh. Bener gak? Misal angkat galon, bawa belanjaan, dorong lemari, pindahin kasur. Meski ada wanita yang gede dan bongsor Pasti tetap lelaki yang disuruh ya kan? Apa jadinya kalo galon saja dia tidak kuat mengangkat, gaes..
Jadi gapapa kalau sejak kecil anak laki-laki mulai mau angkat-angkat yang penting gak lebih daripada bobot badannya, karena anak laki-laki kan masa pertumbuhan juga, jangan di kasih beban bawaan terlalu berat nanti susah tinggi. Hehehe.. Yang penting di beri pengertian dulu kan, bahwasanya kalau ada tugas yang berat-berat itu tugasnya laki-laki jadi jangan berharap pada anak perempuan.
7. Berani pada hewan
Semua anak baik laki-laki atau perempuan sejak kecil tentu kita perkenalkan pada hewan termasuk hewan yang suka mengganggu di rumah. Contohnya tikus, serangga, laba-laba, dan semacam itu. Kita bisa saja mengajarkan mereka untuk tidak menyukainya karena jorok dan kuman. Tapi khusus anak laki-laki, ajarkan mereka mengatasinya.
Gak lucu banget kan kalo di suatu tempat tiba-tiba ada kecoa, dan anak lelaki justru ketakutan dan jijik. Sementara yang perempuan berani membuangnya. Kebalik itu namanya. Jadi sejorok apapun itu, binatang yang mengganggu di rumah harus bisa di atasi anak laki-laki tanpa jijik dan ketakutan.
Bener atau engga nih, ketika ada anak ular misalnya masuk rumah. Yang di harapkan menghadapi pasti yang laki-laki kan? Apa jadinya kalau yang laki-laki justru paling kenceng lari duluan. Tapi tentu saja, mengajarkan ini menyesuaikan usia, balita tentu saja belum bisa. Usia SD biasanya sudah tepat mengajarkan keberanian ini kepada anak laki-laki.
Semua anak baik laki-laki atau perempuan sejak kecil tentu kita perkenalkan pada hewan termasuk hewan yang suka mengganggu di rumah. Contohnya tikus, serangga, laba-laba, dan semacam itu. Kita bisa saja mengajarkan mereka untuk tidak menyukainya karena jorok dan kuman. Tapi khusus anak laki-laki, ajarkan mereka mengatasinya.
Gak lucu banget kan kalo di suatu tempat tiba-tiba ada kecoa, dan anak lelaki justru ketakutan dan jijik. Sementara yang perempuan berani membuangnya. Kebalik itu namanya. Jadi sejorok apapun itu, binatang yang mengganggu di rumah harus bisa di atasi anak laki-laki tanpa jijik dan ketakutan.
Bener atau engga nih, ketika ada anak ular misalnya masuk rumah. Yang di harapkan menghadapi pasti yang laki-laki kan? Apa jadinya kalau yang laki-laki justru paling kenceng lari duluan. Tapi tentu saja, mengajarkan ini menyesuaikan usia, balita tentu saja belum bisa. Usia SD biasanya sudah tepat mengajarkan keberanian ini kepada anak laki-laki.
8. Berkendara
Berkendara gak bisa sembarangan kan harus sesuai umur. Untuk anak laki-laki tentu harus bisa naik sepeda, mau tidak mau. Itu semacam kebutuhan wajib tidak tertulis, kalau bersepeda itu skill yang harus di miliki anak lelaki dan perempuan. Bisa di tambah mengendarai yang lain, tapi harus di sesuaikan umurnya.
Fase anak laki-laki belajar naik sepeda untuk naik jatuh, naik lagi jatuh lagi, itu memang harus kita lewati. Harus tekun mengajarinya dan memberi semangat saat ia jatuh. Baru kemudian bertahap mengajarinya naik sepeda motor dan menyetir mobil sesuai tahapan usianya. Di kampung saja, biasanya sejak SD anak-anak sudah di ajari cara mendayung perahu, menjalankan mesin kapal, dan keahlian berkendara lainnya. Karena memang sangat diperlukan kelak ketika dewasa.
Berkendara gak bisa sembarangan kan harus sesuai umur. Untuk anak laki-laki tentu harus bisa naik sepeda, mau tidak mau. Itu semacam kebutuhan wajib tidak tertulis, kalau bersepeda itu skill yang harus di miliki anak lelaki dan perempuan. Bisa di tambah mengendarai yang lain, tapi harus di sesuaikan umurnya.
Fase anak laki-laki belajar naik sepeda untuk naik jatuh, naik lagi jatuh lagi, itu memang harus kita lewati. Harus tekun mengajarinya dan memberi semangat saat ia jatuh. Baru kemudian bertahap mengajarinya naik sepeda motor dan menyetir mobil sesuai tahapan usianya. Di kampung saja, biasanya sejak SD anak-anak sudah di ajari cara mendayung perahu, menjalankan mesin kapal, dan keahlian berkendara lainnya. Karena memang sangat diperlukan kelak ketika dewasa.
Baca juga : Tips mengajarkan makanan Halal pada anak sejak dini
9. Menjaga diri
Di zaman yang makin keras dimana tingkat kriminal meningkat. Menguasai Bela diri tentu bukan untuk jadi jagoan tapi untuk melindungi diri terutama jika anak laki-laki sudah jauh dari orang tuanya nanti.
Menjaga diri di ajarkan sejak dini karena tubuh anak masih sangat lentur, mudah untuk mengikuti. Ketika sudah besar, tentu kesibukan anak meningkat dan tubuhnya juga tidak selentur saat dia masih kecil. Menjaga diri bukan hanya bela diri, tapi termasuk juga berenang, memanjat pohon. Itu keahlian yang mungjin diperlukan dalam situasi darurat.
Kelak ketika remaja, atau bahkan usia SD saja, biasanya anak laki-laki sudah di amanahi untuk menjaga adik perempuannya, betul kan? Kadang anak remaja laki-laki pun sudah di amanahi untuk menjaga ibunya ketika ayahnya pergi. Penting sekali mengajarkan anak laki-laki skill melindungi diri mengingat tanggung jawab besarnya dimasa datang.
Di zaman yang makin keras dimana tingkat kriminal meningkat. Menguasai Bela diri tentu bukan untuk jadi jagoan tapi untuk melindungi diri terutama jika anak laki-laki sudah jauh dari orang tuanya nanti.
Menjaga diri di ajarkan sejak dini karena tubuh anak masih sangat lentur, mudah untuk mengikuti. Ketika sudah besar, tentu kesibukan anak meningkat dan tubuhnya juga tidak selentur saat dia masih kecil. Menjaga diri bukan hanya bela diri, tapi termasuk juga berenang, memanjat pohon. Itu keahlian yang mungjin diperlukan dalam situasi darurat.
Kelak ketika remaja, atau bahkan usia SD saja, biasanya anak laki-laki sudah di amanahi untuk menjaga adik perempuannya, betul kan? Kadang anak remaja laki-laki pun sudah di amanahi untuk menjaga ibunya ketika ayahnya pergi. Penting sekali mengajarkan anak laki-laki skill melindungi diri mengingat tanggung jawab besarnya dimasa datang.
10. Gentle man
Yeah.. Laki-laki harus gentle man. Dan itu di ajarkan sejak dini. Ajarkan anak laki-laki untuk tegar dan berani meminta maaf, berani mengakui kesalahan, bertanggung jawab. Memang hal ini pun berlaku pada anak perempuan. Tapi anak perempuan cenderung pemalu dan jarang mengulang kesalahan, sedangkan lelaki memang cenderung rajin berbuat kenakalan, hahaha.. Maka ajarkan anak laki-laki jadi anak pemberani dalam mengakui kesalahan. Biasanya yang punya peran besar dalam hal ini adalah ayah.
Ketika anak laki-laki merusak tanaman tetangga, sebagai ayah tugas kita bukan meminta maaf. Melainkan mengantar dan menemani anak kita untuk menemui tetangga untuk meminta maaf. Mengajarkan anak untuk bertanggung jawab akan perbuatannya dan sebagai orang tua kita harus menunjukkan dukungan atas itikad baiknya meminta maaf. Semacam itu salah satunya. Gentle man ini pula yang kelak mengajarkan anak laki-laki untuk berani meminang wanita yang disukainya, dan mempunyai hati yang tegar jika wanita pilihannya keburu dilamar orang. Eaaaa.. Iya apa iya?
Nah menurut saya itulah yang utama dulu di ajarkan kepada anak laki-laki. Ini range-nya mungkin adalah anak yang sudah mulai bisa di ajak komunikasi ya. Kisaran 4-10 tahun. Karena anak laki-laki saya sendiri dari usia 4 tahun sudah mulai bisa diajari beberapa poin diatas tadi perlahan-lahan.
Tapi kok kayanya punya anak laki-laki ribet amat ya? Orang-orang tua dulu gak segitunya sampe punya list yang harus di ajarkan. Hey.. Sebentar dulu. Ini hanya semacam check list saja. Sedangkan dalam pembelajarannya, tentunya tidak harus terjadwal. Let it flow, yang penting listnya terpenuhi.
Kita melakukan semua ini bertahun-tahun dan bertahap. Ada kegiatan yang bisa di rencanakan seperti belajar bersepeda dan bela diri, tapi ada juga yang sifatnya kondisional ketika ada case misalnya berani pada serangga tentu di ajarkan ketika ada serangga saja, perbengkelan tentu bisa di ajarkan tanpa rencana ketika ada sepeda yang rusak. Make it easy..
Sedangkan pembelajaran tentang agama, memuliakan wanita, gentle man, itu adalah hasil didikan bertahun-tahun bahkan hingga ia dewasa. Tapi jangan menundanya hingga ia keburu dapat pengaruh dari lingkungan, karena itu ajarkan sejak dini sebagai pondasi awal.
Pertahankan yang baik pada diri suami untuk bisa diajarkan ke anak, lalu lengkapi pada poin-poin lain. Menjadi orang tua memang tidak ada sekolahnya, bukan? Tapi semoga artikel ini bisa memberikan sedikit pencerahan bagi para orang tua yang memiliki anak laki-laki. Harapannya tentu saja agar kelak ketika besar dia menjadi Real Man. Tidak bertingkah seperti perempuan, tidak pemalu, tidak penakut dan tidak malu-maluin. Semoga saya pun dimudahkan untuk memenuhi list yang saya buat ini untuk anak laki-laki saya, aamiin.
Yeah.. Laki-laki harus gentle man. Dan itu di ajarkan sejak dini. Ajarkan anak laki-laki untuk tegar dan berani meminta maaf, berani mengakui kesalahan, bertanggung jawab. Memang hal ini pun berlaku pada anak perempuan. Tapi anak perempuan cenderung pemalu dan jarang mengulang kesalahan, sedangkan lelaki memang cenderung rajin berbuat kenakalan, hahaha.. Maka ajarkan anak laki-laki jadi anak pemberani dalam mengakui kesalahan. Biasanya yang punya peran besar dalam hal ini adalah ayah.
Ketika anak laki-laki merusak tanaman tetangga, sebagai ayah tugas kita bukan meminta maaf. Melainkan mengantar dan menemani anak kita untuk menemui tetangga untuk meminta maaf. Mengajarkan anak untuk bertanggung jawab akan perbuatannya dan sebagai orang tua kita harus menunjukkan dukungan atas itikad baiknya meminta maaf. Semacam itu salah satunya. Gentle man ini pula yang kelak mengajarkan anak laki-laki untuk berani meminang wanita yang disukainya, dan mempunyai hati yang tegar jika wanita pilihannya keburu dilamar orang. Eaaaa.. Iya apa iya?
======
Nah menurut saya itulah yang utama dulu di ajarkan kepada anak laki-laki. Ini range-nya mungkin adalah anak yang sudah mulai bisa di ajak komunikasi ya. Kisaran 4-10 tahun. Karena anak laki-laki saya sendiri dari usia 4 tahun sudah mulai bisa diajari beberapa poin diatas tadi perlahan-lahan.
Tapi kok kayanya punya anak laki-laki ribet amat ya? Orang-orang tua dulu gak segitunya sampe punya list yang harus di ajarkan. Hey.. Sebentar dulu. Ini hanya semacam check list saja. Sedangkan dalam pembelajarannya, tentunya tidak harus terjadwal. Let it flow, yang penting listnya terpenuhi.
Kita melakukan semua ini bertahun-tahun dan bertahap. Ada kegiatan yang bisa di rencanakan seperti belajar bersepeda dan bela diri, tapi ada juga yang sifatnya kondisional ketika ada case misalnya berani pada serangga tentu di ajarkan ketika ada serangga saja, perbengkelan tentu bisa di ajarkan tanpa rencana ketika ada sepeda yang rusak. Make it easy..
Sedangkan pembelajaran tentang agama, memuliakan wanita, gentle man, itu adalah hasil didikan bertahun-tahun bahkan hingga ia dewasa. Tapi jangan menundanya hingga ia keburu dapat pengaruh dari lingkungan, karena itu ajarkan sejak dini sebagai pondasi awal.
Pertahankan yang baik pada diri suami untuk bisa diajarkan ke anak, lalu lengkapi pada poin-poin lain. Menjadi orang tua memang tidak ada sekolahnya, bukan? Tapi semoga artikel ini bisa memberikan sedikit pencerahan bagi para orang tua yang memiliki anak laki-laki. Harapannya tentu saja agar kelak ketika besar dia menjadi Real Man. Tidak bertingkah seperti perempuan, tidak pemalu, tidak penakut dan tidak malu-maluin. Semoga saya pun dimudahkan untuk memenuhi list yang saya buat ini untuk anak laki-laki saya, aamiin.
Setuju banget ini, hal2 dasar yang mesti dikuasai anak laki2 agar ia mampu mandiri dan dapat diandalkan di lingkungan. Saya mau share ya Mbak. Next request artikel hal2 yang perlu diajarkan ke anak wanita ya Mbak. Hehe
ReplyDeleteintinya harus sabar dgn anak lelaki..
ReplyDeleteuntuk Shalat, apalagi sholat jenazah dan mengurus jenazah ya mbak. harapan nya kelak mau nya anak saja yang mengurus jenazah kita. huaaa jadi berasa haru
ReplyDeletewalaupun belum berumah tangga, tapi bener banget loh hal-hal dasar di atas. apalagi untuk sholat. harus banget diterapkan. karena setinggi apapun laki-laki yg utama adalah peran dia sebagai seornag imam di keluarganya.
ReplyDeletedan dasar-dasar diatas tuh bener-bener harus diterapin agar anak laki-laki sadar akan gendernya sebagai laki-laki. soalnya suka miris ngeliat anak zaman sekarang yang lupa gender :((
perlu banget untuk orang-orang yang belum menikah kayak aku untuk belajar parenting. terlebih bagi aku yang mengajar tiap hari pasti berinteraksi dengan siswa laki laki. patut diterapkan ini hehe
ReplyDeletesemangat ya Ruli, u are super mom with 2 boys. suka gemes dengan odi kalo maen ke rumah Ruli, hihihi
ReplyDeleteWah bener banget tuh ya Mbak. Anak saya perempuan semua sih hehe
ReplyDeleteMemuliakan wanita hehe. Itu memang sudah harus diajarkan sejak dini ya
ReplyDeleteSetuju banget nih sama Mbaknya. Memang ada banyak hal yang harus diajarkan mulai sejak dini
ReplyDeleteWah ini cocok banget nih buat Bunda yang punya anak cowok hehe
ReplyDeletekayanya banyak deh para ornagtua yg gak tau hal ini mbak.
ReplyDeletemakanya banyaklah anak-anak laki-laki yg gak bs memuliakan wanita :')
Salam,
www.rizkyashya.com
Poin kedua benar banget memuliakan wanita, apalagi kalau melihat zaman sekarang banyak cowo cowo yang gak tau cara memuliakan wanita. kek semena-mena banget gitu, jadi kelak kalau punya anak lelaki emang ini salah satu pointnya. Point yang lain juga memang harus banget dilakukan semua, hihihi
ReplyDeleteAku suka semua list nya, dari agama sampai hal yang mendasar. Apalgi bagian pertukangan, itu kalo bisa semua laki laki harus bisa. Biar kelak kalo gneteng bocor sama keran air mandet ada anak lelaki yang membantu mengerjakan nya hihi
ReplyDeleteIni semacam hal basic yg hrus di punya seorg lelaki ya mba .. Seenggakny ntr dia ud dewasa dia ada bekal buat mnjalani hidup mandiri ntar, bljr pun prlu proses dan proses itu bkn wktu yg sbentar jd stuju sih klo dri dini sdh hrus di gembleng kt org biar tertanam dan terbentuk hehe
ReplyDeleteSetuju banget nih sama listnya ditambah berenang juga. Hihi. Memang sebagai orang tua sejak kecil kita membekalinya dengan berbagai hal untuk hidup
ReplyDeleteNomor 1, 2 sama 10 iya banget dah. Wajib banget ada pada dalam diri seorang laki-laki dan hal lainnya sebagai penunjang deh hehe
ReplyDeleteAnakku kebetulan cowok, semoga nanti bisa mendidiknya dengan baik dan benar. Listnya mantab mbak
ReplyDeleteHal-hal dasar jika terus dilakukan pembelajaran untuk anak, insyallahh output nya juga akan baik kedepannnya ya kan mbak
ReplyDeleteJadi keinget qaqa dehhh,
Setuju dengan 10 point tersebut. Jujur saja sebagai perempuan bisa tuh melakukan semuanya. Masa cowok gak bisa ya kan. Ada yang kurang satu Mba, yaitu "Pantang Lalu Tangan Kepada Perempuan"
ReplyDeleteMungkin juga lebih luas cakupannya "membantu pekerjaan rumah". Jadi anak serba bisa, dari cuci piring hingga n betulin tembok :D.
ReplyDeleteWoaa banyak juga ya hehehe. Nomor satu dan dua setuju banget, dan yang paling penting mental dulu yang dibentuk, agak jarang sih nemu laki2 yg berkualitas jaman now jadi kudu dibentuk dr awal jehe
ReplyDeleteSetuju, semua poin yang telah dibahas memang perlu kita ajarkan sedini mungkin pada anak laki-laki. Agar kelak mereka bisa menjadi the real man ya...
ReplyDeleteMeskipun tidak punya anak lelaki, saya sepakat dengan point-point ini,Mbak. Lelaki harus menjadi gentle man, bisa menjadi imam, paham aturan agama, bisa mengendalikan diri, dan berani oada hewan. Kalau penakut, apalagi pengecut, gimana dia bisa memimpin keluarganya?
ReplyDeleteAmin ya robbal alamin.
ReplyDeleteIbarat pepatah, orangtua menjadi madrasah bagi anaknya. Semoga bisa diajarkan ke anak ya kak. Soalnya hal-hal di atas banyak yang gak diajarkan oleh orangtuaku 😕
Alhamdulillah, saya beneran teringatkan kembali dengan 10 point di atas. Dulu saya juga diajarkan seperti di atas.
ReplyDelete