Musim Hujan
Waspada demam berdarah
Setelah kemarau agak panjang yang menyebabkan musibah kabut asap di kotaku, rasanya bahagia sekali menyambut musim hujan. Bahkan awal musim hujan tiba kami selalu menyambutnya dengan suka cita, iya aku menyebutnya “kami” karena suka cita ini adalah kebahagiaan bagi seluruh warga Kalimantan yang terdampat musibah kabut asap.
Hujan adalah anugerah yang sangat di syukuri, namun seiring dengan datangnya hujan, bermunculan pula beberapa penyakit akibat gaya hidup yang kurang sehat dari masyarakat dan menjadi peluang penyakit mewabah.
Sebut saja diare, batuk pilek, Ispa dan demam berdarah. Biasanya penyakit itu kerap datang seiring musim hujan tiba. Seakan wajar tapi bagiku yang namanya penyakit tetap saja tidak enak dan harus dihindari, bukan? Dari penyakit musim hujan yang ada, yang paling aku waspadai adalah DBD alias demam berdarah. Karena diare mungkin bisa di hindari dengan gaya hidup bersih, dan batuk pilek tergolong penyakit ringan yang mudah diatasi.
Sedangkan demam berdarah, sulit di hindari meski kita sudah bergaya hidup bersih dan menjaga. Demam berdarah itu bisa menular, dari nyamuk yang menggigit pasien DBD menggigit orang lain yang kadang kita enggak tau akan bertemu nyamuk dimana.
Nyamuk demam berdarah |
Kita bergaya hidup bersih dan sehat, tapi orang lain belum tentu. Apalagi di lingkunganku banyak juga tanah lapang, rerumputan. Bergumul dengan lingkungan yang ada nyamuknya kadang tidak bisa dihindari. Jadi aku sangat waspada akan penyakit yang satu ini dan sebisa mungkin mencegahnya terjadi pada diriku sendiri dan utamanya anak-anak yang mereka bahkan masih belum reflek memukul nyamuk apabila menggigit. Padahal penyakit ini sangat-sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan kematian pada siapa saja.
Demam berdarah dengue (DBD) ini di bawa oleh nyamuk Aedes aegypti yang dikenal dengan ciri kaki-kakinya yang belang-belang hitam putih seperti zebra. Jenis nyamuk Aedes aegypti yang betina membawa virus dengue penyebab demam berdarah, karena itulah penyakitnya disebut demam berdarah dengue (DBD).
Menurut artikel di Panduan bunda yang aku baca tentang Gejala DBD, resiko kematian akibat DBD paling sering menyerang anak-anak karena system imunnya yang belum sekuat orang dewasa. Dan gejala DBD ini di jelaskan lebih lengkap di artikel tersebut agar bisa di waspadai para orang tua sejak dini.
Ciri awal yang mudah di curigai diantaranya adalah:
- Demam tinggi hingga 40 derajat celcius
- Anak mengalami pusing yang parah
- Anak mengalami mual muntah
- Anak mengalami demam tapi tanpa diikuti penyakit lain (hanya demam)
- Anak mengalami ruam (bintik merah) yang disebabkan virus dengue.
Yang saya sebutkan diatas bukan ciri lengkap, tapi hanya ciri awal yang mudah dikenali. Nah, untuk lebih lengkap gejalanya bisa langsung ke artikel panduan bunda itu ya, yang saya sebutkan disini hanya yang umum dilihat para Ibu. Yang paling bisa di lihat memang demam, muntah dan ruam. Sedangkan ciri lain itu agak sulit diketahui kalau anaknya masih kecil, biasanya anak hanya rewel tanpa bisa bercerita bahwa kepalanya pusing, ruam pun kadang kita tidak menyadari karena tidak terlihat munculnya dimana. Gejalanya sangat mirip dengan gejala masuk angin pada anak ya.
Baca juga: 10 hal yang wajib di ajarkan pada anak laki-laki
Aku biasanya kalo sudah ada anak yang demam di musim hujan itu sudah waspada banget. Di rumah selalu sedia thermometer untuk ukur suhu demam dan Termorex untuk obat penurun demamnya, biasanya kan sama dokter juga untuk penanganan awal pasti di sarankan memberi paracetamol sirup jadi ya sedia Termorex saja di kotak obat. Aku juga selalu standby mendampingi anak kalau demam karena melihat ciri-ciriya apakah itu hanya demam biasa, atau demam karena batuk pilek atau mengarah ke gejala DBD. Jangan sampai anak mengalami gejala DBD parah baru kita menanganinya.
Biasanya kalau sudah demam aku langsung mengistirahatkan anak, memperbanyak air putih, menguatkan imunnya dan memberi makanan yang banyak nutrisi supaya demamnya tidak berlanjut pada kondisi yang lebih parah dan imunnya sudah siap melawan sakitnya. Intinya adalah waspada sejak gejala awal. Semoga anak-anak kita semua terhindar dari DBD dan sehat selalu ya.
Untuk mengetahui informasi lebih lengkap seputar kesehatan anak lainnya, bisa follow di bawah ini :
- Instagram : https://www.instagram.com/panduanbunda/
- Facebook : https://www.facebook.com/panduanbunda/
- Facebook : https://www.facebook.com/panduanbunda/
- Official website : https://www.panduanbunda.com/
- Twitter : https://twitter.com/panduanbunda
harus ahti2 ya, dulu anakku juga pernah kena. tapi sekarang kalah dengan corona padahal sampai maret ini yang meninggal sudah cukup banyak
ReplyDeleteIya bener mbak, perhatian teralihkan oleh corona padahal dbd sama seremnya
Deletemungkin karena yg diberitakan media TV soal corona dan corona. harus media TV jg mengingatkan tentang penanggulangan DBD. syukurlah di sosmed panduan bunda kita diberi banyak info
DeleteSaking paniknya masyarakat akan virus corona, sampai lupa sama virus DBD.
ReplyDeletePadahal, ini juga ngga kalah bahayanya.
Semoga kita semua sehaaattttt
Aamiin, imun kuat menangkat sakit ya mbak
DeleteBaca berita kemarin banyak ya sebenarnya pasien DBD sekarang ini. Duh moga-moga segala virus ini segera berlalu dan kita dan keluarga selalu diberi kesehatan, aamiin. Harus rajin jaga kondisi dan kebersihan memang demi menangkal virus-virus jahat ini, hiks
ReplyDeleteAamiin, bener mbak, nguatin imun aja nih
Deletemog penyakit2 dijauhkan dari kita ya bun. ngeri sekarang banyak banget yang sakit apalagi soal DBD ini
ReplyDeleteAamiin, iya nih kudu waspada sbg emak2 nih
Deletepastinya kita wajib menjaga kebersihan ya bunda
ReplyDeleteIya jaga kebersihan dan asupan bergizi
DeleteBener mba. Harus hati-hati ya kita ama demam berdarah ini. Soalnya berbahaya banget. Suami aku dulu pernah kena soalnya. Makanya aku takut kena ke anak. Untung sekarang ada panduan bunda ya yang bisa kasih kita informasi tentang kesehatan. Membantu sekali ��
ReplyDeleteIya membahayakan nyawa segala usia
DeleteSebetulnya, saya sennag dengan musim hujan. Berasa lebih adem cuacanya. Tetapi, memang suka banyak aja penyakit yang mengintai, Salah satunya DBD. Jadinya harus tetap waspada
ReplyDeleteIya mbak, hujannya berkah, tapi penyakitnya hrs tetap waspada
DeleteWaspada wajib banget nih soalnya ponakanku pernah kena DBD nggak tega lihatnya.. harus sering-sering share 3M Plus ini nih di sosmed sebagai pengingat untuk masyarakat Indonesia
ReplyDeleteIya mari kita galakkan 3M lagu yuk
DeleteMusim hujan berkah air, tapi juga diikuti dengan munculnya penyakit salah satunya DBD. Memang perlu meningkatkan kewaspadaan, tak hanya anak-anak juga orang dewasa.
ReplyDeleteDbd ini susah2 gampang sih ya karena menular, kitanya bersih kadang org lain yg gak bersih, semoga semua sehat ya
DeleteMenjaga kebersihan intinya ya terhadap lingkungan biar nyamuk dbd tdk berkembang biak
ReplyDeleteCm kadang ya dbd ini bisa dtg dr orang lain yg terinfeksi, harus bener2 waspada
DeleteAaamiiin, semoga anak2 kita terlindungi dari semua penyakit bahaya ini ya mba Retno. DBD, covid19, aku takut sbnrnya, tp udh waktunya kita juga fokus gmn cara penanggulangannya supaya ga terkena. Aku kmrn ngeliat ada nyamuk dgn kaki hitam putih di kamar mandi, lgs panik. Lgs bersihin kamar mandi, dan semprot kamar. Olesin anak dengan minyak2 sereh yg dibenci nyamuk. Vitamin ga pernah lupa diksh. Jgn sampe si adek kena DBD lagi.
ReplyDeleteIya keduanya membahayakan nyawa. Nguatin imun sama jaga kebersihan ya kita mbak
DeleteLangsung follow semua sosmed panduan bunda aahh..
ReplyDeletewah makasih artikenya ya mba Ruli, emang harus waspada banget nih sama DBD. Oks, mau cek panduan bunda utk info2 menarik lainnya nih...
ReplyDeleteHuhuhu iya nih, di Mataram aja udah ada banyak tuh kasus DBD dari kapan hari. Makanya kemarin ini sekolahnya Rani di-fogging.
ReplyDeletePanduan Bunda emang bantu mom buat ga panik, aku langganan baca
ReplyDeleteHuhu, aku takut nih...sebelah rumah sering kosong, kalopun ada orangnya jarang bersih2, mereka numpuk sampah di belakang, di samping, di depan, ga dibersihkan. Takut banget ada nyamuk bertelur di genangan sampah2 itu. Ya Alloh, mudahan kita dijauhkan dari penyakit ya Mba. Mana suami juga kerjaannya di tempat paling banyak kuman. Aku sebenarnya was2 sama si covid, tapi kalo aku keluarkan was2ku semua nanti malah stress. Ah, semoga suami tetap dijaga juga sama Alloh. Banyak2 berdoa aja kita ya, karena sudah ikhtiar juga
ReplyDeleteHuhu, aku takut nih...sebelah rumah sering kosong, kalopun ada orangnya jarang bersih2, mereka numpuk sampah di belakang, di samping, di depan, ga dibersihkan. Takut banget ada nyamuk bertelur di genangan sampah2 itu. Ya Alloh, mudahan kita dijauhkan dari penyakit ya Mba. Mana suami juga kerjaannya di tempat paling banyak kuman. Aku sebenarnya was2 sama si covid, tapi kalo aku keluarkan was2ku semua nanti malah stress. Ah, semoga suami tetap dijaga juga sama Alloh. Banyak2 berdoa aja kita ya, karena sudah ikhtiar juga
ReplyDeletebener bgt nih... infonya bermanfaat
ReplyDeleteMakasih infonya, Bunda. Penting banget nih, mengingat tingkat penderita DBD di Indonesia tiap tahunnya selalu tinggi
ReplyDeleteSedih kalau anak sakit ya, rasanya mamak tak berdaya, sebelum sakit harus menjaga kebersihan lingkungan dan makan makanan bergizi..
ReplyDeleteDuh, udah musim dbd ya... Harus selalu siaga di rumah, siap termometer dan obat penurun panas...
ReplyDeleteMusim hujan datang, banyak genangan air yang bisa buat berkembangbiak nyamuk. Kita perlu melakukan PSN dan 3M. Jangan sampai kita atau anggota keluarga kena DBD.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteini bener banget mba, teman anakku kena DBD dan harus dirawat. Musim hujan begini memang nyamuk senang berkembangbiak. tetep harus jaga kebersihan dan kesehatan yaa
ReplyDeletePencegahan memang lebih baik ketimbang penyembuhan ya, mbak. 3M dilakukan dan selalu sedia obat penurun panas
ReplyDeleteWaaah Demam Dengue ini sampai 40 derajat celcius ya. Itu udah tinggi banget bisa step kalau udah setinggi itu. Sedangkan 38 derajat saja aku yang orang tua aja udah kleyengan.
ReplyDeleteJd inget kemarin ulun pernah kena. N rasanya gak enak banget. Telat dikit aja bakal serem. Krn trombosit sudah sekarat banget hari ke 3. Untung langsung ke RS kemarin. Dan hari ini parno pas liat Humaira digigit nyamuk gede. Heu. Semoga itu bukan si dengue DBD
ReplyDeleteRisiko tinggal di negara tropis ya mb. Setiap musim penghujan harus waspada DBD. Untung sekarang byk rujukan tentang gejala DBD yang buat kita lbh aware dan dapat melakukan langkah antisipasi seperti panduan bunda ini
ReplyDeleteYang tambah bikin ngeri itu ya mba, nyamuk Aedes gini siang-siang ya tetap berkeliaran. Pas ditepuk keliatan ada putih-putih di kakinya, hiiiyy serem.
ReplyDeleteEmang kudu rajin bersihkan penampungan air ya agar tidak mengundang nyamuk untuk berdiam di sana dan berkembang biak dengan penuh semangat. Yuuk lakukan 3M dan bantu tim PSN yang memeriksa rumah kita.
Wah, sungguh banyak cobaan di bulan Maret.
ReplyDeleteCorona dan DBD benar-benar sangat menyita perhatian.
Semoga kita semua sehat walafiat ya.
Dulu tetangga ada yang kena DBD dan telat penanganan. Kasihan sekali..kritis. Padahal masih anak-anak.
ReplyDeleteDi sini emang mak habis ujan ampun nyamuknya banyakkkk bangett huhuhu
ReplyDeleteLagi banyak banget juga ini dbd ya mak
Sehat sehat sehat semua kita
Benet ya hujan saatnya nyamuk brkmbang biak jadi mesti bngt jaga kebersihan 3M di lingkungan sekitaran rumah
ReplyDeletePengalaman anak sakit demam lebih dari 3 hari dan pada hari keempat, demamnya justru turun. Tapi si anak tetep lemes.
ReplyDeletePanik.
Aku langsung ke rumah sakit tes darah dan ternyata bener, positif.
Alhamdulillah ketahuan meski aga telat, tapi anaknya mau minum sari kurma dan temen-temennya. Jadi 4 hari sudah boleh pulang.
duh..serem banget kalau uadah dengar dbd, selain jaga kebersihan gapapa pakai lotion anti nyamuk..
ReplyDeleteMemang perlu waspada soal DBD kalau udah musim hujan, apalg anak rentan kena penyakit ini kuncinya jaga kebersihan aja 😊
ReplyDeleteselain fokus dengan virus corona, di musim penghujan ini perlu diwaspadai juga mengenai penyakit DBD yang disebabkan oleh nyamuk ya. apalagi anak-anak yang rentan terjangkit
ReplyDeleteSelain jaga kebersihan lingkungan, jaga kebersihan diri juga wajib banget nget nget
ReplyDelete