![]() |
Usaha laundry (ruliretno.com) |
Pernah gagal merintis usaha? Apalagi kalau usaha itu dirintis bersama pasangan? Rasanya kalau ambruk jadi ambruk bareng ya. Di satu sisi, kondisi jatuh membuat hubungan semakin kuat tapi disisi lain, memulai hidup baru itu tak mudah apalagi jika usaha tersebut dimulai dengan modal habis-habisan. Ya.. saya pernah di posisi itu.
Roda kehidupan berputar, dimana awalnya rumah tangga kami yang sangat baik-baik saja tiba-tiba dihantam badai PHK suami saya. Seluruh kemampuan finansial yang kami punya ternyata hanya mampu menanggung biaya hidup kami selama beberapa waktu. Menunggu pekerjaan baru pun tak mudah, di usia suami yang tak lagi muda dan saat itu jabatan terakhir suami adalah sebagai manager. Tentu saja, manager itu posisi yang jarang ada lowongan, bukan? PHK ini bukan hanya untuk suami saya, melainkan perusahaan memang pailit alias bubar. Suami saya termasuk beruntung karena menjadi orang terakhir yang di PHK karena memegang posisi dibagian keuangan.
Padahal saat itu saya sedang hamil tua, tentu saja PHK membuat jaminan kesehatan putus, asuransi yang kami punya hanya asuransi pendidikan anak karena selama ini hanya mengandalkan tanggungan kesehatan dari kantor.
Saat itu disisa dana yang kami punya dibantu dana mertua, kami memutuskan untuk membuka usaha laundry kiloan Dengan modal mesin pengering, mesin cuci bekas 2 buah, sewa toko beberapa bulan dan berbagai modal lain sebagai pelengkap toko. Awal merintis, tak mudah mencari pelanggan, semula kami mengerjakan semua berdua saja berbagi tugas hingga kemudian punya 1 pegawai part-time. Meski hamil, saya masih bisa kok sekedar memutar mesin cuci, jadi kasir, dsb. Suami juga menawarkan jasa antar jemput. Sungguh saya salut, suami yang awalnya manager pun sama sekali tak malu antar jemput cucian kiloan.
Waktunya melahirkan mendekat, modal sudah habis ternyata penghasilan di laundry masih belum bisa memenuhi kebutuhan hidup kami. Dua anak kami bahkan kesulitan beli susu meski saat itu aset-aset sudah kami jual juga semua. Bisa dikatakan saat itu, besar pasak daripada tiang. Biaya yang paling besar adalah sewa toko dan listrik untuk setrika. Tak bisa mengejar harga cuci setrika kami yang seharga Rp6000,- perkilo, tapi kami masih terus coba menjalani. Kami berikan diskon, cuci gratis khusus mukena, free delivery dan inovasi lain. Alhamdulillah saat itu sebenarnya kami sudah punya pelanggan tetap dalam jumlah lumayan, senang sekali rasanya. Tapi tetap belum menutupi biaya operasionalnya, apalagi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Baca juga: 8 hal penting dalam menjalani bisnis makanan
Sampai waktunya saya melahirkan, saya beruntung karena dana melahirkan dibantu oleh keluarga dan teman-teman dekat. Alhamdulillah juga saat itu suami mendapatkan pekerjaan baru di posisi yang sama tapi lokasinya sangat jauh, di pedalaman Sulawesi tengah. Akhirnya saya yang mempunyai newborn dan 2 anak balita, ditambah suami yang jauh, memutuskan untuk menutup usaha laundry kami. Baru merintis, tapi akhirnya ditutup.
![]() |
Ilustrasi Usaha laundry tidak terurus (Pixabay.com) |
Sedih sekali, sangat sedih. Karena modalnya juga tak sedikit dan kenapa saya tidak bisa meneruskan menjalankan usaha ini padahal suami punya penghasilan baru, artinya tidak ada tekanan dari segi laba. Dari sini kami banyak belajar bahwa ketidak siapan dan ketidak matangan konsep membangun usaha itu sangat mempengaruhi perjalanan. Tak bisa hanya modal nekat dan dana saja. Jeleknya lagi, karena kami merasa ini usaha kecil, kami hanya mencatat semua secara manual dan tidak detil, hingga diakhir kisah kami tak tau seberapa modal dan laba rugi secara detil. Padahal suami saya orang keuangan, tapi ternyata kami masih bisa remeh akan hal penting ini. Meski pada akhirnya, kami sadar bahwa mungkin keputusan kami salah di masa lalu, tapi mungkin itulah yang terbaik untuk saya dan suami dari Tuhan.
Jika kita tak mencoba berbisnis, kita tak akan tau bagaimana membangun mental pengusaha dan nikmatnya proses belajar -ruliretno-
Pelajaran yang bisa diambil dari kegagalan usaha laundry ini:
1. Pelajari bagaimana mendirikan start-up. Pelajari dengan matang seluk beluk usaha ini, baik melalui buku, internet, google dan pengusaha laundry senior. Perlakukan usahamu layaknya mendirikan perusahaan besar.
2. Dana cadangan, ketika modal menipis sementara pelanggan sudah mulai datang. Seharusnya ada dana cadangan mempertahankan usaha. Entah dengan mencari investor atau sumber dana lainnya Jadi usaha tidak terhenti.
3. Jangan setengah-setengah. Artinya jangan berhenti karena persoalan teknis personal. Padahal usaha sudah mulai naik. Kehilangan pegawai, kehilangan pengelola, harus diatasi segera bukan dengan berhenti.
4. Simpan data secara detil. Sekecil apapun usaha rintisanmu, catat sejak awal modal, biaya operasional bahkan kerugian pun harusnya tercatat. Karena itu penting untuk direview ke depannya.
5. Jangan menyerah. Meski mungkin kelak kita mendapatkan penghasilan lain yang lebih, sementara usaha rintisan hidup segan mati tak mau, pilihannya adalah jangan menyerah. Pertahankan dan terus berjalan sampai benar-benar titik perjuangan terakhir.
6. Pastikan barang-barang sisa usaha bisa produktif. Untuk usaha laundry, tentu saja mesin cuci dan lainnya masih bisa dijual second. Itulah untungnya, jadi kerugian tak terlalu besar jika terpaksa ditutup karena masih bisa dijual aset-asetnya.
7. Branding maksimal. Branding dilakukan maksimal ke semua sosial media dan relasi. penting sekali jika brand kita mempunyai ciri khas dari segi logo, nama dan layanan. Bahkan hingga usaha berakhir, orang masih mengenal nama usaha kita.
Saya berharap dari kegagalan usaha laundry saya melewati fase-fase yang sebetulnya masih merintis tapi harus berhenti karena kondisi. Mudah-mudahan jadi pelajaran bagi teman-teman yang mau merintis usaha laundry. Sampai saat ini masih ada pelanggan dari laundry yang mengingat kami. Hanya saja kami belum bisa memulainya lagi karena inginnya kelak bisa memulai dengan rencana dan operasional yang lebih baik.
Baca juga: 4 ways to maintaining tailoring business
Suami saya bilang, jika kelak kami punya usaha lagi sekecil apapun rintisannya. Tak hanya laundry melainkan usaha apapun itu harus dikelola keuangannya secara profesional. Tak lupa di support dengan perangkat laptop, printer, internet dan mesin kasir.
Kenapa butuh support perangkat? Apapun usaha kita, perangkat pendukung ini jadi semacam kewajiban. Seperti halnya saya yang kesulitan merecord semua kegiatan keuangan, kesulitan ini bisa dicegah kalau sejak awal memiliki perangkat support yang memadai.
Tak harus mahal, prinsip pengusaha paling awal adalah memulai usaha dengan modal serendah-rendahnya untuk keuntungan sebesar-besarnya.
Jika saat ini keberadaan laptop bisa diganti ponsel atau tablet, mesin kasir juga ada yang mini, provider internet banyak pilihan, sedangkan printer belum bisa digantikan. Urusan cetak, fotokopi, scan, tetap menggunakan printer sebagai andalan, terutama printer multifungsi.
Untuk merintis usaha baru, saya rekomendasikan membeli Printer Multifungsi HP Deskjet Series 2336.
![]() |
Hp deskjet 2336 (source store.hp) |
Kenapa HP tipe 2336? Karena ini printer multifungsi dengan fungsi maksimal dan harga minimal. Mulai saja dulu dengan deskjet series. Kelak kalau usaha kita sudah makin pesat dan butuh fungsi tambahan, bolehlah kita beralih ke printer HP Laserjet Pro MFP M428FDN.
Kenapa merintis usaha dengan Printer HP Deskjet Series 2336?
- Printer multifungsi paling terjangkau dari HP yang dibanderol dengan harga cukup 600 ribuan saja.
- Fungsi lengkap all in one, print-fotokopi-scan dengan kualitas teks yang jelas dan gambar yang hidup
- Harga kartrid terjangkau dengan tinta asli HP
- Aplikasi hp smart, memudahkan mencetak, scan dan copy langsung dari smartphone.
Aplikasi Hp smart (source hp store) - Tersedia dalam 3 warna unik yaitu Lavender, white dan Palm, menyesuaikan selera pasar.
- Body compact Bobotnya hanya 3 kg dengan dimensi 42425.2 x 304.1 x 149.1 mm
![]() |
Dimensi printer multifungsi Hp deskjet 2336 (Source store.hp) |
Ohh jadi seperti itu ya manfat memiliki printer sendiri dalam menunjang usaha rumahan seperti laundry dll. Iya mbak, memang kita mesti pintar mengatur keuangan, dana cadangan dll jadi di saat kepepen kita masih ada dana lebih utuk hidup dan wirausaha. Ini printer HP 600 ribuan dapat yach? Kebetulan anak2ku butuh nih buat cetak tugas sekolah. TFS ya.
ReplyDeleteIya nih mbak, kegagalan terdahulu jadi pelajaran banget
DeleteDirimu sungguh setrooong mbaaa!
ReplyDeleteInspiring lady banget
Karena memang untuk mengarungi dunia bisnis, dibutuhkan mental dan semangat yg tangguh ya
HWAITING!
makasii rekomendasi produk printernya mbaaa
ini cocok banget buat para pegiat UMKM
Hahahaha, maacih mbak uda semangatin aku
DeleteLaundry di dekat rumahku juga sudah pakai tab & printer nih mbak memang sudah saatnya berubah ya. Pronter HP memang bisa diandalkan, aku juga pakai di rumah.
ReplyDeleteNah itu, kelak kalo aku memulai lagi, aku harus lebih siap segala perkakasnya agar jangan sampai gagal lagi
DeleteKedua printerku di rumah juga menggunakan HP, seri HP Smart Tank 515 dan Ink Tank 310 saking cintanya sama brand HP heheheheee tapi emang kalau kualitas jangan ditanya lagi, aku puas banget.
ReplyDeleteNah ini, sejak jaman aku kuliah tahun 2008 pun, ini merk uda terkenal banget kualitasnya, sudah puluhan tahun orang tau HP ini branded dengan kualitas bagus ya mbak
DeleteDuh senangnya lihat printer dengan warna-warna cantik, saya sudah mulai bosan lihat printer dengan warna hitam atau putih melulu 😂
ReplyDeleteHahaha iya bener, seakan jadi warna baru ya, aku pun jadi tertarik warna2 barunya ini
DeleteSemangaatt ya mba, untuk usahanya.
ReplyDeleteaku demen banget printer multifungsi ini
kece khanmaeenn
Hahaha, iya selain murah, tampilannya juga cakep ya mbak
DeleteWah keren deh, printernya bisa cetak langsung dari hp, ga ribet buka-buka komputer lagi kalau pas data ada di hp. Langsung cetak, cepet, bisa bikin bisnis sukses deh
ReplyDeleteBener, praktis dan hemat waktu juga jadinya ya
DeleteMemang kalau punya baby tuh susah kalau nggak ada partner yang bantu mengelola, Mba. Bisa mandeg. Dulu waktu Adek Fi masih baby saya juga punya usaha kuliner, tapi sayang tidak tahan lama, Padahal sudah banyak pembelinya. Saya nggak kepegang karena harus urus baby. Dan memang kalau punya usaha harus ada printer di rumah. Saya dulu juga begitu. Soalnya buat cetak ini itu kudu siap.
ReplyDeleteNah ini sama banget sama kondisiku saat itu. Punya baby itu butuh fokus dan tenaga besar, kaya gak kepegang gitu, atau akunya yg kurang berusaha. Hiks
DeleteWah 600ribuan ga terlalu mahal ya. Ini bisa cod ga sih pesen online gitu mupeng euy apalagi bisa via smartphone buat cetak modul belajarnya anak2
ReplyDeleteIya standard printer dengan harga terjangkau memang segituan ya. Gak harus lama2 nabung deh, iya kan
DeletePrinter nya cakep dan tangguh nih cocok untuk memulai usaha kecil-kecilan harganya pun terjangkau
ReplyDeletePrinterku juga HP miip gtu bentuknya tapi gk tau serinya apa tepatnya hehe.
ReplyDeleteWah kok gak dilanjutkan lagi skrng mbak Ruli usha laundry-nya? Apa mesin2nya udah pd dijualin ya? :D
Aku pun pengen bisnis lg tp msh bingung apaan, paling banter mau jual2 online aja kek dulu .Punya printer emang membantu kok :D
"memulai usaha dengan modal serendah-rendahnya untuk keuntungan sebesar-besarnya"
ReplyDeleteNoted banget ini mbak.
Printer HP Deskjet Series 2336 bisa dipakai mencetak langsung dari smartphone, menarik banget ini, jadi nggak perlu transfer-transfer file ke laptop/pc dari smartphone. Harganya juga murah, kirain printer keren gini harganya diatas 1 juta
Turut prihatin ya Mbak, semoga masih tetap semnagat membangun bisnis sendiri ya. Apalagi sekarang sudah punya ilmunya ya.
ReplyDeletebenar sekali ya, untuk menjalankan bisnis perlu sekali perangkat untuk mendukung usaha tersebut supaya lebih profesional.
Jadi ingat usaha laundry mbak iparku.
ReplyDeleteDulu lokasi rumahnya sangat strategis. Dekat kampus-kampus terkenal di Surabaya, daerah Semolo.
Setiap hari sudah bisa dipastikan ada pemasukan.
Begitu mbak pindah ke Madura, usaha ini terhenti dan gak bisa dijalankan di Madura.
Alasannya tentu karena target market yang tidak sesuai.
Sedih rasanya...
Padahal aset semua sudah ada.
Perlu banget memiliki laporan dan pencatatan yang detil dari sebuah usaha menggunakan Printer HP Deskjet Series 2336.
Aku udah ngincer heli printer ini buat kebutuhan sekolah Narend. Dan kayaknya bakal kepakai juga buat urusan kerjaku ama suami. Harganya terjangkau banget ya cuma sekitar Rp 700rban.
ReplyDeletesebenarnya laundry ini usaha yg cukup menjanjikan ya mbak
ReplyDeleteayo semangat bangkit lagi mbak, mumpung ada printee hp yg bs bantuin branding :)
Semoga bisa membangun lagi bisnis laundry-nya
ReplyDeleteMeskipun memang akan ada beban mental
Tapi kalau ga dicoba ga bisa diketahui cara suksesnya
Terus sekarang suami masih di Sulawesi apa di Kalimantah Mbak? Baru tau ternyata dulu pernah buka laundry.
ReplyDeletePrinter HP Deskjet ini benar-benar pendukung untuk menjalankan sebuah bisnis ya, Mbak. Apalagi Printer HP Deskjet multifungsi. Berguna sekali untuk menjalankan bisnis
ReplyDeletePrinter HP Deskjet emang terjangkau banget sih harganya, cocok buat yang baru mulai bisnis. Bahkan kantorku pake printer ini. Terus dulu aku juga pernah punya printer HP juga mbak.
ReplyDeleteSama mba kayak
ReplyDeleteAku akhirnya haris bubarin bisnis yang modalnya wow banget huhuhu btw printernya bikin naksir mba
Aku pun dirumah pakai hp deskjet 3230 ini, memang multifungsi dan appsnya pun membantu banget pekerjaan bahkan disaat anak belajar dari rumah seperti saat ini.
ReplyDeleteWah iya aku kepikirannya selama ini laundry usaha rumahan gtu, ternyata emang ada laundry utk melayani industri2 besar dan tentu aja itu menguntungkan sekali pastinya. Peralatan kyk printer canggih juga dibutuhkan ya mbk :D
ReplyDeleteWow, ternyata dengan hasil yang jempolan, printer HP Deskjet harganya terjangkau pula ya. Dikirain harganya juta'an loh.
ReplyDeletePrinter HP Deskjet ini juga ada di sekolah saya mbak, sangat membantu semua kerjaan administrasi sekolah. Keren pokonya.
ReplyDeleteHemm.. usaha laundry pun butuh printer ya ternyata. Kalau suamiku untuk urusan nota, surat jalan, dll tinggal pesen sih. Hehe.
ReplyDeleteTapi printer emang penting sih untuk sebuah usaha. Ya kan sering ngeprint surat-surat gitu yaa..
TFS, Mbak Ruli :)
Jadi inget dulu aku pernah buka laundry kiloan bareng temen, lumayan punya pelanggan tapi karena kita masih punya anak2 batita jadi keteteran gitu dan akhirnya tutup deh.
ReplyDeleteMemang tak boleh menyerah. Harus tetap berupaya dan tentunya belajar menaklukkannya.
ReplyDeleteBtw, bisnis dengan printer yang satu ini akan sangat menguntungkan kalau di sini. Tak ada rentalan komputer atau percetakan di dekat sini padahal kebutuhan semacam ini akan selalu ada
Usaha laundry ini lumayan juga ya buat nambah penghasilan mba. Baca2 ini baru paham gimana2nya. Risikonua gmn. Tyt sempet up down jg ya mba kehidupan dulu. Boleh jg nih printer buat usahanya
ReplyDeletedibalik kegagalah ada ilmu yang banyak sekali dapat diambil ya mba,,, 7 hal yang dapat menjadi pelajaran tersebut bermanfaat banget mba untuk kita semua.. semoga usaha nya mba ruli semakin sukses ya mba.
ReplyDeleteWalaaah. Iya mbak penting nya printer untuk menunjang slip bill untuk penempalan pada kantong di laundry, biar barang punya orang tidak ketukar. Hihi.
ReplyDeleteUntuk harga si printer ini pun benar benar terjangkau
Ini printer yg dicari2 mbaa bisa lewat hape aja jadi lebih praktis tentunya kan
ReplyDeleteBerbisnis memang butuh daya juang yang tinggi. Nggak cuma modal materi tapi juga tekad, kemauan dan manajemen. Saya juga pernah mengalami bisnis mudnur begini Mbak. Akhirnya berhenti berbisnis kurang lebih 10 tahun. Sekarang baru bangkit lagi. Btw, printer HP saya juga pakek buat menunjang bisnis yang sekarang saya jalankan.
ReplyDelete