Hari Bumi Sedunia 22 april |
Hari Bumi atau Earth day diperingati setiap tanggal 22 april di seluruh dunia. sebentar lagi ya. Menurut informasi di Wikipedia, hari bumi itu tujuannya untuk menunjukkan dukungan bagi perlindungan lingkungan. Kalau diibaratkan, hari bumi sebagai puncak dari berbagai pihak yang mencintai bumi untuk menunjukkan bukti cintanya, ada tindakan tak sekedar rasa cinta saja. Lalu aku bertanya, sebenarnya siapa pihak yang paling di untungkan dari peringatan Hari Bumi ini? manusia atau bumi?
Untuk menjawab rasa penasaran itu akhirnya aku tertarik untuk ikut online gathering Hari Bumi yang digelar oleh blogger perempuan bareng teman-teman Eco blogger untuk membahas "Perlindungan untuk Bumi yang lebih baik". Ya, aku senenggggg bangettt bisa jadi bagian dari Eco blogger, yaitu para blogger yang concern dan passionate pada isu-isu lingkungan dan perubahan iklim. Pada acara ini, aku jadi mendapat banyak perkembangan terbaru tentang kabar bumi kita hari ini. Dan diacara ini pula akhirnya terjawab pertanyaanku diatas tadi. yaitu peringatan hari bumi untuk siapa?
Online gathering diawali dengan berbagai informasi dari Bapak Yuyun Harmono selaku manager kampanye keadilan iklim dari WALHI. nama WALHI tentu tak asing lagi bagi kita ya. Karena mereka sudah eksis sejak tahun 1980, bahkan sebelum aku lahir. Menyebut Walhi aku jadi teringan tulisanku tentang hutan kalimantan tahun lalu, saat Walhi berhasil mengalahkan PT.MCM hingga ke tingkat MA, dan wilayah pegunungan Meratus di Kalsel tidak jadi di tambang. Terbersit banyak sekali kekhawatiran ketika aku menuliskan tentang postingan tersebut, karena meski pertambangan telah dihentikan, namun lahan sudah terlanjur terbuka sebagian. Dan Byarrrr.....
Puncaknya awal tahun ini, Provinsiku Kalimantan Selatan mengalami banjir terbesar sepanjang sejarah. Karena kekhawatiran terhadap pegunungan meratus yang banyak di rusak manusia akhirnya menjadi kenyataan. Masih teringat saat itu aku menjadi single fighter menyalurkan dana banjir dari berbagai pihak yang alhamdulillah mempercayakan penyaluran bantuan padaku. Tau enggak sih aku menulis ini dengan mata berkaca-kaca teringat kala itu. Aku berhasil menyalurkan sekitar 50 juta rupiah dari berbagai komunitas, personal, dan berbagai pihak menyalurkan bantuan berupa barang. Mungkin bagi warga terdampak banjir, uang tersebut bukanlah sesuatu yang cukup besar, tapi saat itu aku yang personal ini merasa senang dipercaya untuk turun langsung menyerahkan. dan aku menyalurkannya benar-benar sesuai kebutuhan hingga ke titik utama banjir dan mengawal hingga pembangunan rumah sementara bagi penduduk terdampak banjir.
Selain aku tentu saja berbagai pihak memberikan bantuan, dari Bapak presiden, berbagai perusahaan yang berlokasi disini, berbagai komunitas peduli lingkungan hingga artis dan selebgram. Terimakasih karena telah menyayangi kami dan saat ini fokus kepada perbaikan tanah Banua (sebutan untuk wilayah Kalimantan selatan). Saat itu dari 12 Kabupaten dan 2 kotamadya di Kalsel, hanya 2 kabupaten yang tidak terkena banjir, sisanya semua terendam. temasuk kota aku tinggal juga. Banjir terbesar sepanjang sejarah ini menjadi teguran keras bagi warga Kalsel untuk akhirnya melalakukan rehabilitasi besar terhadap lingkungan juga terhadap infrastruktur provinsi kami yang di juluki kota seribu sungai, karena kami memiliki sungai dimana-mana. Saking bobroknya alam, hujan beberapa hari berturut telah menghasilkan banjir sebesar itu. puluhan rumah lenyap, ratusan rumah parah, pengungsi yang datang ke kotaku saja ada lebih dari 8000an orang.
Rasanya seperti ditegur berkali-kali oleh alam setelah tahun-tahun sebelumnya kami warga kalimantan terancam hidupnya akibat kebakaran hutan dan lahan yang parah dan sangat luas, dan tahun ini diberikan banjir juga. Berbagai kejadian ini sangat menjadi pelajaran besar bagi warga kalimantan. Oke, cukup cerita pilunya kita kembali ke Online gathering, dimana Pak Yuyun memaparkan tentang Krisis iklim dan transisi berkeadilan jadi mengingatkan aku akan rusaknya bumi ini. Trend bencana di Indonesia dari tahun 2009-2019, dimana 6 dari 10 bencana yang terjadi di Indonesia adalah bencana hidrometeorologi
Hidrometeorologi : Cabang meteorologi yang berhubungan dengan penggunaannya dalam hidrologi, misalnya banjir, hidroelektrik, irigasi, dan masalah sumber tenaga air.
Terlihat sekali bahwa masalah air ini, terkait dengan kerusakan bumi, rusaknya penahan air, juga meningkatnya iklim bumi sehingga suhu bumi meningkat. Bencana alam beruntun di Indonesia kebanyakan adalah berupa banjir dan longsor dan trendnya terus meningkat selama 10 tahun terakhir. Ah, semua sepertinya menjadi keterikatan yang rumit dimana kita tak bisa bergerak sendiri. semua harus berbenah. sehingga komunitas-kounitas peduli lingkungan, peduli hutan, peduli bumi, dan komunitas lingkungan hidup lainnya saling bekerjasama terutama ketika ada peringatan hari bumi. Lalu peringatan Hari Bumi ini untuk kepentingan siapa? belum terjawab, sebentar lagi.
Tahukah kalian bahwa Global temperature change alias perubahan suhu muka bumi dari tahun 1850-2010 telah menunjukkan perubahan signifikan dari yang mulanya biru menjadi merah hingga sangat merah.
Pak yuyun menyampaikan bahwa jika emisi global terus meningkat dengan kecepatan selaju saat ini maka pemanasan global akibat ulah manusia akan melwati batas di tahun 2040, itu gak lama lagi gaes, sekarang sudah 2021. Bahkan saat itu anakku belum pada gede baru berusia 20an. Lalu aku berpikir, bumi macam apa yang akan dinikmati anak cucuku kelak. Dan aku mulai merasakan ada sesuatu yang panas di dadaku jika mengingat ini.
Perubahan suhu global |
Dusun silit, di Sintang, Kalimantan Barat. Mereka sedang berjuang kerasa mempertahankan hutan adat agar bisa mempertahankan fungsi hutan mereka tetap sama. Perjuangan itu tak sebentar dan harus di dukung berbagai pihak yang concern akan hal itu. Begitu pula di daerahku, sebenarnya sebelum banjir besar itu terjadi sebenarnya kampanye penanaman pohon sudah bergaung dimana-mana. Hutan-hutan buatan sudah banyak dibangun di berbagai sudut, namun sepertinya belum bisa mengejar ketertinggalan hutan yang musnah. Kita harus bergerak lebih cepat. Salah satu caranya adalah dengan Biodiversitas.
Biodiversitas/ekosistem: membatasi pemanasan hingga 1,5 derajat celcius akan secara signifikan mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh iklim terhadap keaneka ragaman hayati. Anyway, sebagai informasi bahwa kenaikan suhu 1,5 derajat celcius mengakibatkan pemusnahan yang tidak dapat dihindari terutama bagi pulau-pulau kecil, dampaknya sangat buruk bagi negara-negara di belahan bumi selatan. Dan pada kenaikan suhu tersebut, ekosistem laut mencapai titik kritis dan tidak dapat lagi dipulihkan termasuk hilangnya 70-90% terumbu karang dan naiknya suhu serta keasaman laut sehingga mengancam keselamatan dan pertumbuhan kehidupan laut. tugas kita sebagai penduduk bumi tentu saja menjaga biodiversitas/ekosistem tetap aman agar pengurangan tanaman dan spesies hewan bisa dicegah. Pada akhirnya, hal ini menyadarkan kita bahwa lestarinya hutan Indonesia, ekosistem dan keaneka ragaman hayati itu mempengaruhi perubahan iklim, pada akhirnya semua berdampak kepada keberlangsungan hidup manusia.
Kenaikan suhu ini pada akhirnya jika terjadi, bisa merusak kehidupan manusia bukan hanya di pedesaan tapi juga diperkotaan yaitu dari masalah kesehatan. Kegagalan panen juga bisa terjadi karena kenaikan suhu ini. efeknya jadi kemana-mana ya. Sungguh hal ini sangat berat jika kita pikirkan. tapi kita tak hanya cukup berpikir sampai rambut beruban, melainkan harus bergerak. Berikut aku lampirkan, bagaimana sih prinsip energi berkeadilan yang diterapkan Walhi?
Energi berkeadilan-WALHI |
Energi berkeadilan seharusnya berkedaulatan pangan dan melindungi keaneka ragaman hayati, bukan? Lalu bagaimana jika ingin sekali ikut bergerak namun tidak ada kesempatan ke lapangan langsung? Tentu saja bisa mendukung dengan ikut berdonasi. bagaimana tidak, pergerakan semua kegiatan di alam juga membutuhkan dana yang tak sedikit. jadi untuk kalian yang ingin berdonasi bisa langsung ke www.donasipublik.walhi.or.id Bagaimana jika memiliki kesempatan untuk ikut terjun ke lapangan? bergabung dengan siapa dan bagaimana? tentu saja itu juga ada kemudahan dengan menghubungi www.walhi.or.id/eksekutif-daerah. Karena Walhi juga membuka peluang seluas-luasnya untuk masyarakat bergabung dan berkontribusi untuk alamnya. Oke, kita lanjut ke narasumber kedua ya.
Narasumber kedua ada Kak Gita Syarani, selaku Kepala sekretariat Lingkar temu Kabupaten Lestari (LTKL). Well, obrolanku kali ini sounds interesting tapi berat buat dipikirin dan dibahas ya. Kali ini aku akan bikin kalimatnya tetap mudah dimengerti kok karena seberat-beratnya bahasan ini, semua harus tetap disampaikan dan kita pikirkan bersama. Kak Gita, awalnya menanyakan apa yang terjadi jika tidak ada manusia di bumi? Apakah bumi akan rusak dan tidak ada yang merawat? No, bumi akan baik-baik saja tanpa manusia. Buktinya? Saat pandemi kita dipaksa untuk stay at home, apakah bumi menangis dan menderita? justru bumi semakin bersih, data dari seluruh dunia menunjukkan emisi menurun drastis setelah diberlakukan stay at home. What a good news. Tapi sebaliknya bagaimana manusia tanpa bumi? tanpa bumi yang sehat?
Jadi sudah bisa terjawab ya dari sini, sebenarnya buat apa sih kita susah payah membuat peringatan hari bumi serempak di seluruh dunia. Buat siapa sih semua ini? siapa yang diuntungkan dari peringatan hari bumi ini? Jawabannya adalah, semua ini untuk Manusia. Ya untuk kita sebagai penduduk bumi. Bumi akan baik-baik saja tanpa kita, tapi kita tak bisa hidup jika bumi tak sehat. Buat apa berbagai komunitas di seluruh dunia berlomba-lomba merayakan hari bumi. Agar usaha kita yang sedikit ini bisa berdampak besar karena di lakukan bersama-sama setidaknya, seminimalnya ketika hari bumi. Aku lalu mencari kaca dan memandang diriku sendiri, apa yang sudah aku lakukan baik di Hari Bumi atau di hari biasa? Aku menulis ini, semoga tulisan singkat ini bisa menggugah hati kalian untuk ikut menyayangi bumi ini. Ah, aku selalu terbawa perasaan tiap menyebut tentang sayangi bumi. Pandanganku selalu tertuju ke anak-anakku yang masih kecil, bagaimana kondisi mereka nanti saat aku tak lagi bisa berbuat apa-apa untuk bumi ini.
Kembali ke Narasumber, Kak Gita memaparkan tentang apa itu low carbon development, yaitu sebuah development yang menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan penduduk dan perlindungan lingkunga. Ah, rasanya bahagia sekali kalau ini bisa berjalan seimbang ya di muka bumi.
Penerapan Low Carbon Development bagi Indonesia
- mengganti bahan bakar fossil menjadi bahan bakar yang bisa di perbarui,
- menanam lebih dari 1 juta pohon di tahun 2024
- meningkatkan produktivitas lahan sebesar 4% setahun. ini berarti bahwa petani kecil dapat menghasilkan lebih banyak makanan untuk lebih banyak orang dengan sumber daya dan lahan yang lebih sedikit
- menggunakan energi lebih efisien
- melestarikan air, perikanan dan keanekaragaman hayati
- penghentian izin usaha di kawasan hutan dan lahan gambut
- Memfasilitasi pelaksanakan low carbon development
Kampanye Hutan Itu Indonesia (HII) |
Hari Hutan Indonesia |
Terimakasih Walhi, LTKL, HII, Eco Blogger dan Blogger perempuan |
Perubahan iklim tu memang ngeri ya kak, semoga kita sama2 bisa bergerak utk mitigasi perubahan iklim 👍
ReplyDeleteSemua memiliki peran ya menjaga lingkungan ya kak terutama hutan dimana memikiki peran penting sebagai sumber oksigen terbesar. Mengenai perubahan iklim saat ini sudah terasa banget ya dampaknya semoga setiap orang sadar akan menjaga lingkungan.
ReplyDeleteMenarik tentang definisi horor untuk hutan itu. Di hutan2 masyarakat adat itu biasanya diceritakn suatu kisah mistis agar tidak se,makin banyak yang masuk dan membuka hutan. Ini adalah salah satu kearifan lokal yang bisa mendukung kelestarian hutan.
ReplyDeletekerakusan manusia membuat dunia jadi musuh alami, kapan pun dan dimanapun ancaman perubahan iklim, nyata
ReplyDeleteHutan Indonesia punya added value yg luar biasa
ReplyDeleteDan kita harus berkontribusi optimal ya Mba. Agar hutan ttp lestari dan Bumi makin nyaman untuk dihuni
Peringatan Hari Bumi itu untuk kita semua. Hari ini pastinya ditujukan untuk mengingatkan setiap manusia bahwa apa yang biasa kita lakukan hari ini pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan pada tempat tinggal kita sendiri.
ReplyDeleteHari Bumi juga kalau tidak salah baca memang diniatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa tanpa peran serta mereka, bumi akan terus rusak dan pada akhirnya membahayakan kehidupan generasi mendatang.
Masalah berat tetapi sering dianggap remeh oleh banyak orang
Barakallah ya Mba nimba langsung dari pakarnya so hepi. Aku tapi ikutan hepi baca reportase nya. Hari ini hari Bumi dong ya 22 April wahhh
ReplyDeleteIsu lingkungan hidup ini bukan lagi jadi isu mengambang tapi sudah jadi masalah nyata yang harus kita hadapi bersama. Untung ada pakar nih yang ngasi pandangan
ReplyDelete