Mendadak Umroh (Part 2), Cukup Rezeki Mulusnya perjalanan

 Assalamualaikum warahmatullah...

Persiapan umroh di mulai, ketika suamiku mengijinkan aku pergi umroh dengan di traktir sahabatku, ceritanya ada di Mendadak Umroh (part 1). Tentu saja, aku sebagai orang yang mengerti, tak lagi mau meminta temanku untuk membayar hal lain. Suamiku berjanji akan membelikanku tiket ke PP ke Jakarta. 

Allah memanggil sepaket
Beserta kecukupan keperluannya


    Ya, jangan dikira umroh itu hanya perlu pakaian. Setidaknya ada banyak printilan lain yang perlu kupersiapkan.

Pertama, selain menyiapkan tiket Banjarbaru - Jakarta pulang pergi, paling penting adalah mengetahui keberangkatan Januari berada di musim dingin. Maka persiapan yang aku perlukan harus sesuai apalagi aku termasuk yang tidak tahan dingin.

1. Pakaian di musim dingin.

Meskipun suhu di musim dingin tidak sampai suhu 0 atau minus, tetap saja suhu 14-20 derajat itu bagiku dingin karena terbiasa di kalimantan suhu 27-33 derajat. Jadi aku harus punya rangkaian baju penahan dingin meskipun hanya serba punya 1 helai. Yaitu leging, manset, jaket wool dan kaos kaki musim dingin. perkakas musim dingin biasanya ada 2 jenis, yaitu pakaian di musim dingin belasan derajat, dan pakaian musim dingin suhu 0 derajat hingga minus. Nah yang aku beli cuma pakaian yang di suhu belasan, karena suhu disana diperkirakan hanya 14-20 derajat. Aku menghabiskan sekitar 1.000K saja karena saat itu Uniqlo sedang banyak diskon.

2. Vaksin Influenza

Meskipun sekarang sudah tidak wajib vaksin meningitis, tapi tetap perlu vaksin influenza. Menurut sodaraku yang pernah tinggal di arab saudi, jika musim panas kita perlu vaksin meningitis, karena itu lebih rawan sedangkan di Indonesia penanganan meningitis masih kurang. Tapi jika musim dingin, sangat di anjurkan vaksin influenza karena lebih rawan kena flu dan drop selama ibadah. Vaksin ini aku mengeluarkan biaya kurang lebih 400K

3. Stok underwear dan pakaian syari

Semua perlu banyak sejumlah hari. Meskipun bisa beli disana kalau kehabisan, tapi kan, better engga memikirkan banyak belanja sebelum menyelesaikan semua misi ibadah. Sebaiknya bawa dari Indonesia. Tapi karena musim dingin, nantinya tak banyak berkeringat, jadi tak terlalu perlu bawa berlebihan. 

      Biaya untuk ini pasti berbeda tiap orang, tapi aku pribadi spending sekitar 250K untuk underwear, dan gak beli pakaian syari, aku bawa semua yang biasa aku pakai sehari-hari saja karena memang sehari-hari pakai gamis dan jilbab yang lebar, aku rasa lumayan buat menghemat pengeluaran. Aku juga tidak beli mukena, karena setauku umroh wajib pakai pakain syari, tidak harus mukena. Malah kalau mukena itu takut keinjak-injak orang lain pas tawaf. Jadi aku memilih untuk pakai gamis yang panjangnya diatas lantai sedikit.

4. Koper super gede size paling gede

Tentu saja ini antisipasi kalau pulangnya bawa bawaan banyak, dan di travel aku memang tidak ada pembagian koper seragam, jadi prefer beli sendiri segala kelengkapannya. Biaya untuk ini aku habiskan sekitar 1.500K. Tentu saja banyak koper lain yang lebih mahal, ada juga yang dikasih oleh travelnya. Tapi travel aku kebetulan membebaskan untuk pakai koper apapun, tidak harus seragam. Jadi aku membeli sendiri.

5. Obat penunda Haid

Bagi wanita, hal ini penting banget. Memang ada wanita yang menahan haidnya dengan berdoa saja yakin supaya tidak diberi Allah haid. Tapi kalau buat aku yang kesempatan umrohnya dengan di traktir ini, merasa tetap perlu ikhtiar meminum obat penunda haid. Dan, perlu digaris bawahi bahwa obat penunda haid enggak asal minum sembarangan dosis, tapi harus melalui pemeriksaan dokter kandungan menyesuaikan jadwal haid jadi di beri resep pemakaian obatnya. Biaya untuk ini aku menghabiskan sekitar 500K.

     Dokter kandungan akan mengatur kapan harus mulai minum, kapan 1 biji kapan 2 biji. Kapan 1x sehari, kapan 3x sehari itu ada perhitungannya. Karena kalau baru di minum ketika haidnya sudah keluar, biasanya nggak bisa menahan lama. Tetap ujung-ujungnya haid juga tapi tetap kun fayakun ya, jika Allah berkehendak mungkin akan berbeda.

******

   Oke, ini dulu yang paling dominan dan makan uang banyak. Suamiku pun, awalnya pusing melihat daftar barang yang harus jubeli sebelum berangkat. Sebanyak itu coba. Meskipun menurut kondisi ekonomi kami, suamiku mempunyai pekerjaan mapan dan tidak kekurangan, namun untuk mengeluarkan uang yang cukup banyak dalam waktu sangat dekat, kami tidak siap. Tiap suami gajian, itu semua pengeluaran sudah ada postnya masing-masing kemana, bukan pula tipikal keluarga dengan gaya hidup royal, maka untuk yang sifatnya dadakan rasanya belum siap. Tapi aku terus meyakini, Allah pasti bantu, Allah pasti mencukupkan. Allah kan sudah memanggil, masa ia dibiarkan terkatung tanpa dicukupkan. Suamiku pun awalnya kaget, banyak post yang akhirnya melenceng yang digunakan untuk kebutuhanku. Kemudian, dengan komunikasi yang baik, suamiku mengerti dan lebih ikhlas, bahwa semuanya untuk ibadah. Jadi semua yang dibeli tak terasa beban, tapi semacam invest/nabung untuk dibawa beribadah

Berbagai keajaiban datang

Masyaallah tabarakallah, suamiku sebenarnya bingung karena umroh ini dadakan. Beliau bahkan tak ada budget untuk membelikan aku tiket PP. Mungkin bagi sebagian orang tiket Banjarbaru - Jakarta itu cukup terjangkau tapi kalo pas engga ada budget dan gak ada persiapan tetap saja terasa galau, hehe. Aku tuh lupa kami ada pengeluaran apa ya, intinya saat itu kami sedang enggak ada simpenan lebih. Entah kami baru selesai bayar sekolah anak atau apa ya, tau sendiri kan biaya sekolah islam terpadu di sekolah swasta itu engga murah, biasanya kami mencicilnya hingga beberapa part hingga lunas.

     Barakallah, suamiku yang hobi olahraga sama teman-temannya, tiba-tiba memenangkan event lari marathon di kota kami. Dan mendapatkan hadiah uang tunai Rp4.000.000 suamiku langsung bahagia banget, antusias memesankan aku tiket Banjarbaru Jakarta. Allah Maha Mencukupkan dari arah tak disangka-sangka. Jujur aku juga kaget, karena suamiku terbilang baru di dunia lari. Itu pun event lari marathon pertama yang beliau ikuti yang durasinya panjang. 

Rezeki dari Allah melalui suamiku, love you

   Mungkin memang jalan Allah buat kami menjemput rezeki uang tiket. Suamiku langsung bilang, MasyaAllah ini rezeki mama buat pergi umroh. Terharu banget sama perjuangan suamiku memberangkatkan aku ke Jakarta.

Kemudian, Allah yang Maha baik mencukupkan aku dengan macam-macam rezeki entah dari job blogger, IG ataupun job untuk jadi PIC suatu kampanye produk. Intinya, hingga hari H semua keperluan umrohku terpenuhi. Sampai aku tuh surprise sendiri, itu tuh kaya semacam di uji, tiap ada rezeki mau dibelanjakan keperluan umroh, aku seperti di test, ikhlas enggak nih ngabisin rezeki buat keperluan umroh? kalo aku nekat, aku bilang demi Allah aku ikhlas dan aku bayarkan, tiba-tiba aja ada gantinnya dari arah lain dan tetap aja uangku terpelihara dicukupkan untuk keperluan lain. Intinya kalo buat keperluan umroh selagi itu memang kebutuhan, bukan hedon, Insyaallah di mampukan. Allah itu memanggil sepaket dengan kecukupan keperluannya.

Bahkan sesimple keperluan pakaian musim dingin yang ingin aku beli uniqlo, kalau beli bersamaan kan meski hanya 1 pcs setiap item tetap saja kalau di total kan ya jutaan. Awalnya ketika temen aku survey harga ke Uniqlo kan harganya totalnya jutaan. Tapi ketika aku sendiri mau check out membelinya, kan aku sudah ikhlas, ya udah aku akan tetap beli walau pricey bagiku, karena ini keperluan penting menyangkut kesehatan diri di musim dingin. Tetiba benda-benda yang ku incar itu harganya diskon semua. Ada tas yang diskon 50% dan inner segala macem sampai kaos kaki semuanya diskon 30% otomatis harganya jadi turun banyak sisa setengahnya. Engga kaget sih, ada Allah yang punya rencana.

Berbagai Kelancaran Ibadah

Masyaallah tabarakallah, nanti aku akan cerita tentang ketika bagaimana pertama kali bertemu kabah, bagaimana menginjak kota madinah, dan semua serba pertama kalinya di hidupku. Mungkin untuk teman-teman yang sedang dalam tahap menabung dan akan melepas sekian banyak uangnya untuk umroh, jika rezekimu sudah cukup maka sampai kewajibanmu untuk pergi kesana. Jika semua disetorkan, lalu kamu berpikir uang apa nanti untuk persiapan printilannya, bagaimana uang sakunya, kembalikan kepada Allah yang sudah memanggil. Kecukupan rezeki ini tidak cuma aku rasakan ketika persiapan berangkat tapi aku rasakan hingga akhir ibadahku. 

    Sedikit aku ceritakan yang aku ingat. Misalnya, ketika kita sudah di dalam area kabah dan dalam posisi yang enak, tentu kita tidak mau berpindah lagi. ketika ke toilet pun sebisanya ditahan, ketika lapar juag ditahan, karena toilet ada diluar Masjidil haram, kalau kita keluar belum tentu kita bisa masuk lagi karena kalau penuh pintu akan ditutup, terutama di jam solat. Pernah suatu waktu aku lapar, ingin sekali makan karena engga bawa makanan di tas, aku cuma berucap Ya Allah aku ingin makan sesuatu tapi tentu saja aku ingin tetap solat disini, memandang kabah. Tak lama kemudian ada anak-anak kecil berbagi coklat cuma-cuma. Ketika aku sudah mengambil satu coklat aku bercanda padanya, bolehkah kalo mau lagi? dia senyum sambil mengangguk, tentu saja boleh. Dan aku diberi 3 coklat gratis yang Masyaallah rasanya enak sekali. Kalau berucap "Allah tau aja sih kalau aku lagi butuh makan" itu tuh sepertinya engga kehitung banyaknya terjadi ketika umroh. itulah kenapa orang bilang, kalau di Masjidil haram hati harus bersih, berkata yang baik-baik saja.

       Pernah pula ketika aku sudah posisi enak di area yang dekat kabah, aku merasa kedinginan karena saat itu memang musim dingin, tiba-tiba petugas air zamzam datang untuk refill gentong air zam-zam yang hangat, saking dinginnya suhu, dari gentong itu keluar zamzam panas pas kita duduk ke sejadah kita udah turun suhunya menjadi sedikit hangat. Cepat sekali airnya turun suhu jika musim dingin, yah maafkan aku yang udik ini ya belum pernah menghadapi musim dingin, hehehe. Intinya ya sama, ketika aku dingin, maka Allah kasih air zamzam hangat untuk aku minum, Masyaallah tabarakallah.

        Hal ini tuh bukan cuma terjadi ketika umroh di mekkah loh. Kan sudah saya ceritain diatas, kalau itu terjadi sejak saya masih di rumah, di Indonesia. segala keperluan saya dicukupkan sama Allah sampe saya tuh berpikir, ini tuh benar-benar keajaiban di luar nalar. 

    Ketika saya di kota thaif, sebelum menuju mekkah untuk umroh saya terlebih dahulu mampir di thaif 1 malam sekalian mengambil miqot di perjalanan. Nah ketika di thaif yang terkenal sebagai wilayah paling hijau di saudi arabia, banyak sekali buah-buah segar yang menggiurkan untuk dicoba. Mataku tertuju pada buah lucu berwarna hijau, tapi saat itu aku tidak membawa uang, dompet aku tinggal di bis atau apa ya aku lupa, intinya aku sedang tidak pegang uang. Tiba-tiba sahabatku yang traktir aku umroh ini mengajak aku mendekati penjual buah. Kami sama-sama excited sama satu buah yang setelah kami tanya, itu bernama buah tiin. Masyaallah buah yang diceritakan dalam alquran. 

Thaif terkenal akan buah-buah segarnya

    Aku pernah makan di Indonesia, tapi tentu saja penasaran bagaimana rasa yang disana. Dan sahabatku membelinya untuk kami makan bareng, aku akhirnya bisa mencobanya, ini tuh kaya dimanjain banget gak sih, apa yang dimau terus langsung dikasih. Yeah, Allah memang sekeren dan sebaik itu sama hamba-Nya ya kan. Btw, rasa buahnya gimana? Enak manis, rada-rada kaya guava tapi pastilah beda, sulit digambarkan gimana ya. Intinya ya enak aja seger.

      Kalau diceritakan semuanya tentu engga habisnya mungkin berhari-hari. Bahkan saat aku berbelanja pun dapat keajaiban selama disana. Mungkin bagi orang mikirnya ah, itu biasa terjadi di mekkah atau madinah, tapi bagiku tidak ada yang lebih baik selain yang direncanakan Allah ini, semua sudah di setting dan bagiku ini semua serba ajaib. 

=========

        Oke, sedikit moral cerita yang selalu aku selipkan. Bahwa dari apapun yang kita siapkan mungkin Allah itu hanya ingin melihat seberapa ikhlas kita merelakan harta untuk pergi Umroh, seberapa kuat azzam kita untuk mendekat pada-Nya, seberapa yakin kita bahwa Allah akan mencukupkan semuanya. Bagi yang sudah berazzam kuat, maka jangan khawatirkan rezekimu. Seperti yang sejak awal aku ceritakan di Mendadak Umroh part 1. Next aku mau bercerita keajaiban-keajaiban saat umroh, cerita saat berjuang ke kabah dll. Next part ya...

15 comments

  1. semoga berkah selalu ya kak :D

    ReplyDelete
  2. MashaAlloh indah banget perjalanannya, ikut haru, seakan2 dari semua arah penjuru sedang mendukung untuk Mbak Ruli pergi ke tanah suci ya, tentu ditambah dengan kelapangan dan keikhlasan hati, ternyata malah dipermudah juga. Sebuah pengalaman dlm hidup yang begitu berkesan.

    Yey msh ada cerita lanjutannya, spt biasa aku menanti :D

    ReplyDelete
  3. Mbaaaa aku tercenung dan laruutt banget pas baca artikel ini

    teringat memori kala ibadah ke tanah suci

    BarokAllah mbaaaa. semoga Allah terima semua amal.ibadah kita ya

    ReplyDelete
  4. Bener2 kalau sudah niatnya ibadah dan lillahi taala maka akan dimudahkan ya Mbak. Terutama dari sisi rezeki. Alhamdulillah. Makin rindu pengen ke tanah suci.

    ReplyDelete
  5. Kalau sudah digarikan dan sudah ditetapkan jalannya pasti akan ada cara untuk sampai di sana, Semoga banyak orang pula yang dimudahkan untuk bisa sampai ke tanah suci dengan apapun caranya dan jalannya

    ReplyDelete
  6. Kalau sudah Allah menetapkan waktu buat umroh, segalanya jadi semakin mudah ya, Kak. Prepare printilannya juga. Mana ditraktir teman pula menakjubkan sekali.

    ReplyDelete
  7. Masya Allah tabarakallah.. Jalannya indah banget😍 Allah mudahkan dan lancarkan.

    The real semesta mendukung sangat ya Mba, kuasa Allah memang luar biasa😇.

    Aku haru banget baca nya, sambil berharap semoga semesta membuka jalan buat aku juga 😇 Jadi makin semangatttt deh, berasa di kasih pencerahan.

    ReplyDelete
  8. Kalau sudah rezeki dan juga dipanggil ke rumah Tuhan semuanya dipermudah. bahkan dengan cara mendapatkan hadiah lomba lari dan juga banyaknya rezeki datang untuk membiayai perjalanan umroh kali ini semoga bisa menginspirasi banyak orang supaya bisa pergi umroh juga

    ReplyDelete
  9. MashaAllaa~
    Nangis banget bacanyaa.. Intinya kudu berserah diri dan bener-bener memohon apa yang kita butuhkan sama Allaah.

    Di saat-saat begini ini yaa.. bener-bener "Tiada kuasa dan rencana terindah selain milikNya."

    Ini juga yang aku renungin setiap saat bahwa rejeki itu selalu dipersiapkan sama Allah di waktu yang tepat. Gak perlu risau karena cukup dengan memperbaiki diri dengan fokus pada Allah subhanahu wa ta'ala.

    Barakallahu fiik, ka Ruli.
    Mabrur, in syaa Allaah.

    ReplyDelete
  10. Merembes banget mba Ruli pas baca suaminya dapat hadiah lari dan langsung dipakai buat tiket mba, masyallah tabarakallah Allah lancarkan semua jalannya ya Mba Rul, semoga saya bisa segera unroh lagi lagi dan lagi

    ReplyDelete
  11. Alhamdulillah beruntung sekali 😍😍😍. Semuanya benar-benar dilancarkan ya Mbak. Ikut terharu dan senang bacanya. Semoga berkah Mbak ❤️❤️❤️

    ReplyDelete
  12. aku dulu juga gt mbaa...suami ijin mau umroh dia bilang klo berdua gak cukup..ya sudah aku gpp tapi tau2 sdh didaftarin aja berdua..apa suami cuma ngisengin aku aja yaa hehe...
    memang ya mba masya Allah banget...Allah selalu tau apa isi hati kita dan klo kita sudah ikhlas pasti akan dimudahkan semuanya

    ReplyDelete
  13. Aku sudah selesai baca yg part 1 nya, Masya Allah terharuu sekali membaca kisah Mbak Ruli:') banyak sekali pesan moral yang bisa diambil sbg bahan untuk ku bermuhasabah.. semangat buat nulis next partnya ya mbak, aku menantikannyaaaa

    ReplyDelete
  14. MasyaAllah memang kalau sudah dapat panggilan itu pasti akan diberikan jalan yaa untuk datang ke rumah Allah. Semoga nanti aku juga bisa umroh bersama keluargaku dan bisa beribadah maksimal selama umroh

    ReplyDelete
  15. Selalu seneng baca kisah perjalaan ke tanah suci. Ditunggu part selanjutnya mbak :)

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu membaca tulisan saya, Semoga bermanfaat. Ambil baiknya tinggalkan buruknya. Silakan tinggalkan komen yang santun ya tapi jangan tinggalin link hidup dan jangan berkomentar anonim ya. Apalah arti tulisan saya tanpa kehadiran kalian..