![]() |
Bebek Songkem Pak Salim, Madura |
Hai..hai.. Assalamualaikum..
Kalau punya kesempatan menjejak ke Surabaya, tentu saja orang akan berpikir mencari kuliner khas Madura. Bagaimana tidak, Jembatan Suramadu telah membuat semua transportasi ke Madura menjadi sangat mudah. Dan yang paling terkenal dari Pulau Madura adalah kuliner berbahan baku bebek, Masyaallah... sudah terbayang bukan, lemak-lemak di kulitnya, gurihnya bumbu dan empuknya daging bebek. Ditambah lagi dengan harganya yang 'biasa aja', alias terjangkau untuk kaum menengah ke bawah. Apalagi yang kurang?
Sejarah dan filosofi Bebek Songkem Madura
Kalau kalian mengenal dan menyukai bebek Sinjay Madura, itu wajar karena bebek Sinjay sudah legend sekali di Madura sejak belasan tahun terakhir. Tapi kalian tau tidak dengan Bebek Songkem? yang belakangan ini turut mengikuti ketenaran Bebek Sinjay tapi dengan versi lebih sehat menurut klaimnya. Kenapa? Karena bebek ini di kukus atau di pepes, bukan di goreng. Sebelum kenal lebih jauh tentang bebek Songkem mari belajar sedikit tentang sejarahnya.
Bebek Songkem ini asal mula kehadirannya adalah dari Sampang, Madura. Nama songkem sendiri sebenarnya berasal dari kata sungkem. Sungkem adalah tradisi orang Indonesia pada umumnya untuk menghormati orang tua atau orang yang sangat di hormati dengan cara bersalaman dengan saling menunduk. Ada kemungkinan pelafalan penduduk asli Madura yang membuat kata sungkem menjadi songkem. Lalu apa kaitannya dengan Bebek Songkem Madura? Yaitu bentuk bebek ini yang ketika dimasak bebek ini ditekuk badannya hingga mirip seperti orang sungkem.
Kemudian, ada filosofinya juga yang dilansir dari laman Radarmadura.id yang menyebutkan bahwa Bebek Songkem Madura adalah tanda/rasa hormat dan terimakasih masyarakat Madura yaitu para orang tua kepada kiai yang telah mengajari anak-anak mereka mengaji untuk dibawakan sebagai buah tangan saat ingin melakukan sungkeman atau songkeman. Dimana dulunya, tiap desa di Madura akan memiliki seorang kiai yang dihormati warga dan mengajari anak-anak desa tersebut mengaji. Jadi ternyata Bebek songkem Madura ini ada sejarah dan filosofinya ya.
Bebek songkem, bebek kukus khas Madura
Bebek ini yang membedakan dengan bebek sinjay adalah cara pemasakan dan tentu saja rasanya juga berbeda. Bebek sinjay dimasak dengan bumbu yang gurih dan meresap lalu di goreng dan dibarengi dengan sambel yang wuenak, sedangkan bebek songkem adalah dengan di kukus bersama bumbu dan cabai sampai empuk dan ada citarasa pedasnya. Dengan cara masak seperti inilah si Bebek Songkem meng-klaim bahwa dagingnya lebih sehat bagi yang mengkonsumsinya.
Daging bebek kata para ahli nutrisi kadang disebut sebagai dark meat dimana daging bebek ini berwarna lebih gelap daripada ayam. Katanya sih karena mengandung lemak jahat LDL yang cukup tinggi. Jadi proses memasak dengan di kukus inilah kemungkinan yang membuat bebek songkem lebih sehat. Karena tidak bertemu dengan minyak goreng dan tidak melalui penggorengan dengan suhu tinggi yang dapat menambah-nambah lagi kandungan lemak jahatnya.
Kalau saya dan teman-teman saya saat itu memang lebih ke rasa penasaran aja menikmati daging bebek dalam bentukan yang berbeda. Karena kalo bebek goreng itu sudah banyak juga di Surabaya yang enak-enak. Kalau bebek songkem Madura, baru kali ini nyicipin yang dikukus. Nah pengukusan bebek ini sendiri, durasinya selama 3-4 jam tanpa air, melainkan menggunakan potongan batang pisang, unik kan? Ada yang mau coba?
Jadi konsepnya, batang pisang ini kan menghasilkan uap air. Tau kan kalo batang pisang itu banyak mengandung cairan. Nah uap airnya ini membuat daging bebek matang dan empuk. Selain itu, batang pisang juga disebutkan bisa menyerap kolesterol dari daging bebek itu. Karena itulah bebek songkem madura di klaim lebih sehat. Ya, mungkin sebelum bebek songkem Madura ini melakukan klaim rendah kolesterol, sudah ada pemeriksaan yang menunjukkan itu. Sayangnya saya juga tidak konfirmasi ke petugasnya saat itu, apakah itu klaim sudah melalui uji atau riset sebelumnya. Atau melalui keterangan para ahli dibidang nutrisi. Nah, mungkin bagi kalian yang benar-benar kepo bisa menanyakannya lebih lanjut, hehehe.
Review Bebek Songkem Madura
Nah yang ditungu-tunggu tentu saja review ketika sudah menikmatinya ya.
Pertama-tama, aku tuh beruntung banget punya circle teman yang sama-sama suka kuliner, suka jajan, suka nyari makanan enak, dan dari golongan ekonomi yang sepantaran *eaaaa..
![]() |
My Culinary friends, love..love.. (Mas Gading, Mba Nisa, Mba Saf, minus Mba Nur) |
Jadi kalo mau kuliner itu, gak nyari yang mahal-mahal banget, yang standard aja, diajak yang jauh oke, deket oke, sama-sama tahan pedes meski hanya level pedas standard dan mudah banget menemukan kata sepakat, gak ada ribet dan gak ada yang rewel pola makannya. Sama-sama suka berburu makanan enak, yang medok bumbunya, diajak nyari makan jauh-jauh juga ayok aja, antri pun hayuk juga. Itu tuh, nikmat mana yang mau didustakan. Masyaallah.. kangen kulineran sama kalian gaes..
Oke, bebek songkem Madura ini disajikan dengan nasi anget dan lalapan. Di bebeknya sendiri sudah berbalut sambel yang tentu saja ikutan di kukus. Meski berbalut cabe-cabean, rasanya tidak terlalu pedas. Ada sambal tambahan lagi yang diberikan penjual untuk lebih nampol lagi rasa bebeknya. Jadi.. untuk kalian yang enggak tahan pedas, saya rasa gak masalah kalau bebek ini dikukus dengan cabe. Ketika membuka daun pisangnya, cabenya bisa dipinggirkan dan masih bisa dinikmati dengan santai tanpa harus menyakiti lambung.
![]() |
Bebek Songkem Kukus Pak Salim |
Untuk ukuran bebek, ya seperti biasa, seperempat potong, paha atau dada. Namun ukurannya tidak terlalu besar. Untuk laki-laki mungkin masih kurang, tapi kalau untuk aku, lumayan waktu untuk menghabiskannya. Aku dan teman-teman semua sama-sama memesan bebek songkem madura dengan es jeruk sebagai pendampingnya.
Untuk harga, terjangkau kok, kami membayar Rp33.000 untuk seporsi bebek songkem beserta nasi dan es jeruk. Dimana harga seporsi bebek songkem kukusnya adalah Rp23.000, masih tergolong wajar kan untuk seporsi makan siang. Layanannya tergolong cepat dan tidak terlalu ramai. By the way, untuk yang tidak suka bebek masih tetap bisa mencoba yang lain, ada ayam songkem dan burung dara songkem. Dan kalau tidak suka yang kukus, ada yang digoreng juga. Tapi kalau menurutku, ya lebih unik dan lebih sehat yang kukus kan. Dan harganya lebih mahal yang digoreng, meskipun hanya lebih mahal seribu perak sih.
![]() |
Daftar menu dan harga Bebek Songkem Pak salim, Madura |
Yang agak gak enak itu karena Madura lumayan panas saat itu, dan lokasi depotnya dekat sekali dengan jalan raya, menurut aku pribadi cukup berdebu dan gerah suasana makannya. Semoga aja next time mereka sediakan ruangan ber-ac sekaligus menjadi non-smoking area. Tempat favorit aku banget nih kalo adem dan bebas asap rokok. Hehehe...
Di google maps, ada beberapa bebek songkem yang bisa dituju. Tapi untuk yang aku nikmati bersama teman-teman adalah bebek songkem pak Salim. Yang beralamat di:
Jl. Raya Ketegan No.85, Ketengan, Tunjung, Kec. Burneh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur 69121
Buka dari pukul 07.00 hingga 20.30
Sekian review dari saya, kalau ada kesempatan mampir ke Madura walaupun sebentar saja, sempatkan mampir ke Bebek songkem Madura ini ya.
Saya belum pernah nyoba bebek kukus. Seringnya cuma itik panggang dan itik masak habang doang, hihihi. Semoga nanti bisa kesampaian juga makan bebek kukus Pak Salim di Jatim. Aamiin 🤲🏻
ReplyDeleteBelum pernah mencicipi menu bebek karena kolesterol dan kalorinya tinggi, maklum badan cepat mengembang he..he...tapi next perlu dicoba karena kalau memasaknya dengan teknik kukus biasanya lebih sehat
ReplyDeleteBebek.paporiittt akoohhh
ReplyDeletekalo secara rasa, memang agak di bawah bebek sinjay.
tapi songkem ini menawarkan "makan enak tanpa guilty pleasure"
Sejarahnya syarat dengan makna dan orang sepertiku ini suka dengan makna bakal dicari makanan begini, apalagi kalau lebih sehat yaitu kukus atau di pepes. OMG langsung kebayang enaknya. Semoga segera punya kesempatan datang dan menikmatinya.
ReplyDeleteWah mbak Ruli ke Madura kah ? aku juga pernah makan bebek Songkem di Bangkalan ya kalau ga salah. Tapi aku pilih menu ayamnya aja sih. Enak kok ya dari segi rasa juga
ReplyDeletebaru sekali ke Madura dan baru sampai ke bebek Sinjay, eh adalagi bebek songkem. Yg namanya makanan, proses yang berbeda akan bikin rasa yang beda dan itu daya tariknya. Apalagi yg lebih sehat dari yg digoreng, hmmm... mesti disamperin nih
ReplyDeleteIyaaa bener mbaaa...akhir2 ini memang nama bebek songkem sedang hits...aku pernah cobain yang di bjm mbaa...bebek songkem tapi bumbu hitam gt mbaa dan menurutku enak juga sie tp blm bisa bandingin sama bebek songkem yg asli madura sono haha..dia ada yg dikukus ada juga yang di goreng..menurutku memang mending pilih yang kukus yaa biar lebih sehat secara bebek kolesterolnya juga sdh tinggi hehe
ReplyDeleteBebek kukus rekomend banget nih buat ngurangi kolesterol, dibanding bebek goreng. Sayangnya di Jawa Tengah belum nemu menu ini.
ReplyDeleteaku belum cobain kuliner bebek songkem ini, ternyata apa yang aku pikirkan mengenai filosofi dibalik nama songkem, bener juga, mungkin karena sama-sama tinggal di Jawa
ReplyDeleteuntuk proses masaknya berbeda dari menu bebek kebanyakan, ngukusnya juga pake batang pisang, dan ini aku baru tau, cita rasanya pasti berbeda ya mbak
harganya sendiri termasuk standart di 23 ribu, udah bisa menikmati bebek.
Dikotaku aja, ayam goreng biasa udah mencapai nominal 27 ribu
Tahu bebek songkem dari postingan Mbak Nurul dan ternyata recommended ya. Terbukti banyak yg suka. Sampai direcook juga oleh Chef Abdi.
ReplyDeleteBebek rendah kolesterol...aman buat yg lagi diet.
Daku belum pernah nih mencicipi Bebek yang dimasak dengan cara dikukus. Seringnya digoreng atau dipanggang hehe.
ReplyDeleteCakep ya filosofi Bebek Songkem Madura ini. Semoga ini tetap dilestarikan sebagai kuliner tradisi yang enak dan makna dibaliknya ini memberikan berkah
Sambalnya bukan yang warna hitam ya kak? Seperti sambal nasi bebek madura.
ReplyDeleteUntuk harganya relatif terjangkau, disini untuk bebek porsi 1/4 udah pasti diatas 30ribu.
Soal klaim lebih sehat menurutku masuk akal karena tidak digoreng melainkan dikukus. Bebek salah satu menu favoritku sih. Semoga bisa nyobain di Madura langsung, pastinya bakal lebih mantab rasanya dan berkesan :)
Melihat tampilan bebek songkem saya kebayang sama betapa enak dan sehatnya makan bebek dengan cara olahan tersebut. Manalah ssngat murah harganya, 33K udah include nasi dan minum sungguh ciamik sekali.
ReplyDeleteMenyenangkan memang kalau punya circle hobi kulineran, bisa makin bonding dan dapat banyak pengalaman seru saat pelesiran sambil jelajah kuliner.
Salutnya lagi bebek songkem ini ada filosofi yang bagus juga.
Madura iniih... memang menghargai lingkungan bangeettt..
ReplyDeleteSuasananya gak pernah gimana gimana.. bahkan di Bebek Sinjay yang cabangnya uda beberapa juga ((seingetku)) ga ber-AC ruangannya. Paling banterrr kipas angin.
Huhuhu..
Bebek Songkem lokasinya sedikit off-side dari Bangkalan yaa..
Lumayan inih perjalanannya. Mungkin 2 jam ada kalik yaah... ples ama nyebrangnya dari Suramadu.
Makan bebek songkem lebih sehat, ini juara banget sii..
Kudu nyobain pas pulkam. Soalnya taunya cuma Sinjay Sinjay Sinjay..
Mampir ke sini pas malam-malam, kok saya langsung ngiler hahaha.
ReplyDeleteSaya suka bebek, Mbak. Hanya belum pernah cobain bebek sinjay atau bebek songkem. Pas ke Surabaya malah cobain Rawon hahaha. Dan seporsi bebek songkem plus sudah nasi + es jerus harga 23 ribu pas di hati dan kantong, Mbak.
Unik yah cara masaknya. Dikukus pakai batang pisang. Pertanyaannya, batang pisangnya itu dipotong-potong lalu dimasukkan ke dalam kukusan yah? Kok, pikiran saya kemana-mana yah? Membayangkan batang pisang besar, utuh, terus dimasukkan ke dalam kukusan ukuran besar pula lalu masukkan seekor bebek pula. Hahaha, random sekali pikiran saya. Maaf yah...
ReplyDeletePadahal lihat di fotonya, ukuran bebeknya lumayan kecil. Kalau untuk ukuran lambungku, sepertinya tidak cukup kalau hanya seporsi itu deh.
Ah iya, Bebek Songkem ini emang ena
ReplyDeleteIstimewanya dia memang dikukus ya
Jadi lebih rendah kolestrol
Aku klo ke Madura, juga menyempatkan diri makan bebek Songkem
Wah ini nihhhh.. yang kemaren Ayahku sempet mampir ke madura sana beberapa waktu lalu, dan dia pamerin ke grup keluarga. Aku liatnya cuma bisa numpang ngeces aja... hiks
ReplyDeleteDari proses pembuatannya sih, kayaknya ini cita rasanya unik yaa. Dan dari kolesterol juga harusnya bisa lebih berkurang karena prosesnya yang berbeda itu.
Baru bisa nyicipin bebek Sinjay itu pun di Surabaya, enak ternyata ya...pengen nyicipin Bebek Songkem ah kalau ke Madura
ReplyDeleteNah, saya tahunya bebek sinjay aja ternyata ini ada menu bebek sungkem juga ya. Wah jadi penasaran pengen icip gimana rasanya menu satu ini yang ternyata bebeknya dikukus ya jadi lebih sehat gitu dan harganya terjangkau ya
ReplyDeleteNah, saya tahunya bebek sinjay aja ternyata ini ada menu bebek sungkem juga ya. Wah jadi penasaran pengen icip gimana rasanya menu satu ini yang ternyata bebeknya dikukus ya jadi lebih sehat gitu dan harganya terjangkau ya
ReplyDeleteBebek Songkem ini belum pernah
ReplyDeleteMakanya saya juga gak berani makan bebek terlalu banyak karena kolesterolnya
Selain Bebek Sinjay sepertinya ini butuh saya coba juga
Apalagi filosofinya udah keren banget