Menikmati setiap tetes airmata yang mengalir tanpa diminta ketika solat subuh hari terakhir di Masjidil haram ketika umroh 2024.
![]() |
Tawaf wada, perpisahan Jumat terakhir di Ka'bah |
Masih tentang cerita umrohku di januari 2024 lalu, kejadian yang masih aku ingat dan cukup berkesan. Meskipun ada banyak sekali kejadian berkesan, aku coba menceritakan salah satunya.
Dini hari, aku dan sahabatku Wulan, dan teman sekamarku lainnya, Mbak Sri, sudah janjian mau subuhan di masjidil haram. Maka sekitar jam 3an dini hari waktu mekkah kami semua sudah bangun dan bersiap. Tapi memang di masa kami umroh saat itu, kata muthhowif di Mekkah sedang padat-padatnya umroh. Jadi jam berapapun, masjidil haram tetap padat.
Jadi kami yang sudah meninggalkan hotel 1 jam sebelum subuh, ya masih tetap padat sekali. Hotel kami sangat dekat dengan Haram, yaitu di Zamzam tower tepatnya di pullman hotel. Tapi ya namanya semua orang punya tujuan yang sama yaitu ke kabah, ya tetap saja ramai. Bahkan mungkin sudah ada yang disana sejak dini hari untuk tahajjud.
Baca juga: mendadak umroh (part 1) ketika panggilan datang
Di jam kami berangkat, semua akses menuju pelatar kabah sudah penuh dan sudah ditutup Askar. Akhirnya pertama kalinya kami solat di luar dari pelatar kabah (tapi masih di area masjidil Haram) di lantai 2. Aku kurang tau persisnya dimana, yang jelas di tempat kami duduk, bagian atasku duduk masih terlihat zamzam tower clock tapi kabah tidak terlihat tertutup bangunan. Masjidil haram memang masih terus taraf pembangunan perluasan kan.
![]() |
Posisi solat subuh syahdu Jumat terakhir di Masjidil Haram |
Seperti biasa sambil menunggu waktu solat, kami mengisi waktu dengan zikir, mengaji, berdoa dan solat sunnah lainnya. Memang enaknya umroh ya begini ya, yang di fokuskan ibadah aja, engga mikirin nanti sarapan apa, belanja apa, anak dan keluarga di tanah air juga cuma teringat ketika doa saja, selebihnya mengingat Allah saja, full ibadah.
Mendekat waktu solat subuh ini, tiba-tiba hujan gerimis. Dan hari itu, adalah hari jumat, subuh, hujan pula. Hujannya itu bukan hujan yang seperti cuaca buruk, hanya gerimis syahdu. Seolah-olah paket lengkap beribadah, karena yang aku tau di tiap tetesan hujan ada malaikat yang turun ke bumi untuk mengaminkan semua doa hamba Allah.
Aku bahkan beberapa kali menengadah, untuk merasakan langsung rintik hujan itu mengenai wajahku, tanganku, jariku, sambil seraya berdoa. Baik doa titipan teman-teman, dan doa untuk keluargaku sendiri yang aku ulang-ulang terus. Subuh syahdu di mekkah ini mungkin tak terjadi sering-sering pikirku. Bahkan selama aku umroh 10 hari, hanya di jumat subuh itu merasakan gerimis di solat subuh.
Subuh syahdu di Mekkah
Hari ini adalah jumat terakhir di mekkah, karena bada solat jumat hari ini kami akan bertolak ke Madinah. Jadi saat itu subuh terakhir tapi belum melakukan tawaf wada. Ketika mau solat, hatiku sudah mulai menghangat, serasa di rangkul btw, padahal ya berdiri tegak masing-masing aja kalo solat. Meskipun tak terlihat siapa yang merangkul tapi rasanya cuddling gitu kenapa ya, hehehe.
Tentu saja jelang adzan subuh, ritualnya semua ibadah yang bisa dilakukan ya dikerjain. Mengaji iya, zikir iya, shalawat, solat sunnah, berdoa, dll semua sudah dilakukan karena waktu itu mustajab kan berdoa ya, apalagi ada gerimis juga. Hingga tiba saatnya solat subuh. Rakaat pertama, ketika merasa bahwa ini adalah subuh terakhir di mekkah pada umroh kali ini, rasanya tiba-tiba sangat baper. Sambil tetap mendengarkan imam membacakan surah setelah al-fatihah, kok ya bisa-bisanya Allah menghadirkan dosa-dosa yang pernah kuperbuat serasa terjadi di hadapanku.
Seperti video lembaran-lembaran dosa yang diputar ulang, mungkin juga itu adalah godaan syetan yang ingin mengganggu solatku. Rasanya kok ya buanyak banget dosa besarku ya, hati mulai pilu dan mata kok rasanya panas ya. Tetiba saja, gerimis tadi menerpa wajah, rasanya dingin tapi hangat di badan. Tumpahlah semua air mataku, perpaduan penyesalan akan semua dosa-dosaku dengan rasa haru karena Allah tunjukkan padaku kesalahanku agar bisa memperbaiki diri. Bersyukur diberi kesempatan juga memohon ampunan dan masih dikasih bonus umroh pula. Gimana bisa, hamba yang penuh dosa ini kok bisa pergi umroh. Definisi manusia penuh dosa tapi malah diganjar dengan hadiah umroh. Makin menjadi-jadi tangisku.
Baca juga: Mendadak Umroh (Part 2) cukupnya rezeki
Sambil terus solat, menjalankan semua rukun solat subuh kebetulan kan surah setelah al fatihahnya lumayan panjang, disitulah video-video dosa besarku rasanya diingatkan kembali, oh iya ya aku ada dosa besar ini, dosa besar itu, sedih banget sumpah.. Menangisku masih berlanjut ke rakaat kedua, tapi isakan tangisku tak sekencang rakaat pertama tadi. Aku yakin sih temanku di kanan kiriku denger banget saat aku menangis. Agak malu sih, jadinya aku berusaha nahan banget biar gak terlihat kaya orang tantrum, hahaha.
Ditambah lagi rasanya kok sedih banget ya bakal meninggalkan kota mekkah ini, kota penuh perjuangan saat harus menyelesaikan rangkaian ibadah umroh ini. Hah.. rasanya bagiku moment ini sulit dilupakan, dari sekian banyak ibadah yang dilakukan selama di mekkah, inilah yang paling baper dan bikin mewek banget. Anehnya terjadinya momen baper ini bukan di depan kabah langsung, justru ketika kabahnya tidak terlihat, hehehe.
Bener orang bilang, kalau umroh itu biasanya Allah perlihatkan, hasil-hasil perbuatan kita selama di dunia. Rasa-rasanya saat umroh itu, ga ada doa yang tertolak, banyak bantuan, banyak perhatian, mungkin ketika di rumah aku pernah membantu dan perhatian sama orang lain entahlah yang jelas Allah memang mempermudah semua rangkaian ibadah ini.
Masih takjub betapa baiknya Allah mengingatkan aku akan dosa-dosaku terdahulu saat aku umroh begini, saat masih hidup, saat waktu mustajab untuk ibadah. Sehingga aku masih diberi waktu solat taubat, berbenah dan berusaha jadi manusia yang lebih baik lagi. Aku yakin kalian pun tau, gimana sih rasanya berdoa dengan khusyuk sampai menangis, saking terharunya, saking inginnya dikabulkan, saking romantisnya momen berdoanya juga. Kapan lagi diingatkan akan segala kesalahan kita dengan lembut, tanpa dihakimi, tanpa melalui hukuman berat, tapi benar-benar diingatkan dengan lembut. Allahumma baarik....
Entah nanti doa mana yang akan di kabulkan Allah yang jelas waktu itu rasanya syahdu sekali, berasa ribuan malaikat pun menghangatkan badanku, mengaminkan doa-doaku, dan menutup rangkaian umrohku dengan happy ending.
No comments
Terimakasih sudah meluangkan waktu membaca tulisan saya, Semoga bermanfaat. Ambil baiknya tinggalkan buruknya. Silakan tinggalkan komen yang santun ya tapi jangan tinggalin link hidup dan jangan berkomentar anonim ya. Apalah arti tulisan saya tanpa kehadiran kalian..